REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Ulama di Kota Palembang, Sumatra Selatan, mengajak umat Muslim menunggu keputusan dari pemerintah pusat dalam menentukan awal Ramadhan 1434 Hijriyah atau 2013 Masehi.
Himbauan itu menyusul informasi bakal ada perbedaan awal puasa pada Ramadhan tahun ini. "Perbedaan awal bulan Ramadhan yang terjadi di tengah-tengah umat Muslim daerah ini tidak perlu diperdebatkan atau dipermasalahkan, lebih baik menunggu keputusan dari pemerintah saja kapan sebenarnya waktu yang paling tepat," kata Ustaz Irwansyah di Palembang, Kamis (4/7).
Menurutnya, setiap tahun umat Muslim di Indonesia selalu dihadapkan dengan masalah perbedaan waktu penetapan hari besar keagamaan, seperti Ramadhan. Dijelaskannya, mengenai kapan tepatnya bisa mulai melaksanakan ibadah puasa sebenarnya tergantung metode yang biasa dipakai. Bagi masyarakat yang menerapkan metode atau berpegang pada ketentuan hisab, awal puasa bulan Ramadhan diperkirakan jatuh pada pada 9 Juli, sedangkan bagi yang berpegang pada ketentuan rukyat, puasa dimulai pada 10 Juli 2013.
Terjadinya perbedaan awal Ramadhan berdasarkan ketentuan itu tidak perlu dibesar-besarkan, tergantung masyarakat meyakini menggunakan metode mana yang menurut mereka paling mendekati waktu awal bulan puasa itu.
Dalam ajaran Islam, terang Ustaz Irwansyah, memungkinkan terjadinya perbedaan waktu karena ada dua metode yang dijadikan pegangan untuk melihat bulan. Namun yang terpenting jangan sampai ada kelompok yang menerapkan metode hisab maupun metode rukyat merasa paling benar dalam menetapkan awal Ramadhan.
"Masyarakat yang menggunakan metode hisab dan rukyat masing-masing memiliki alasan yang kuat, oleh karena itu tidak perlu dipermasalahkan atau diperdebatkan jika terjadi perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan," ujarnya.
Dijelaskannya, bagi umat muslim yang masih bingung atau belum memiliki kepastian kapan awal bulan Ramadhan, sebaiknya menunggu keputusan pemerintah/Kementerian Agama yang akan menggelar sidang Istbat dalam penetapan awal Ramadhan 1434 Hijriah.
"Untuk menetapkan awal Ramadhan, pemerintah/Kementerian Agama rencananya menggelar sidang Istbat pada 8 Juli 2013," katanya.
Sebelumnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel, Sodikun mengatakan, pihaknya belum bisa menentukan kapan pastinya awal Ramadhan. Alasannya lantaran harus dikoordinasikan dengan Kanwil Kementerian Agama provinsi setempat.
"Sekarang belum bisa menentukan kapan awal ramadhan, kita ingin membahasnya bersama pemerintah sehingga menjadi sebuah keputusan tepat yang berlaku bagi masyarakat muslim secara umum," ujarnya.