Rabu 03 Jul 2013 17:48 WIB

Sepekan Jelang Ramadhan, TPU Jeruk Purut Dibanjiri Peziarah

Rep: MG05/ Red: Karta Raharja Ucu
 Warga memanjatkan doa ketika berziarah ke makam salah satu keluarganya di TPU Karet, Jakarta,Selasa (2/7).  (Republika/Agung Supriyanto)
Warga memanjatkan doa ketika berziarah ke makam salah satu keluarganya di TPU Karet, Jakarta,Selasa (2/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepekan jelang Ramadhan, tempat pemakaman umum (TPU) Jeruk Purut mulai dipadati warga yang ingin berziarah kepada keluarganya. Biasanya, peziarah bakal membludak pada H-3 sampai H-1 Ramadhan.

"Sekarang ramai sih, tapi paling ramai itu pasti Jumat, Sabtu, Ahad nanti," ujar Mun (41 tahun), seorang penjaga makam sekaligus pedagang kaki lima di TPU Jeruk Purut, Rabu (3/7).

Mun mengatakan, menjelang Ramadhan sudah menjadi budaya bagi umat Islam untuk 'nyekar' atau ziarah kubur ke makam orang tua dan keluarga. Ibu dua anak ini mengaku mendapatkan uang dari dagangnya sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Tapi pada jelang Ramadhan, pendapatannya bertambah dua kali lipat. "Alhamdulillah, untuk bisalah untuk berlebaran," kata Mun yang sudah bekerja di TPU Jeruk Purut selama 13 tahun .

Pernyataan senada disampaikan Mega (37) pedagang bunga di areal pemakaman. Mega memastikan pengunjung akan ramai pada Jumat, Sabtu, dan Ahad nanti. Ia mengaku pada Ramadhan nanti bakal menaikkan harga dagangnya dua kali lipat.

Bunga tabur misalnya, sekarang dijual dengan harga Rp 10 ribu.  Namun menjelang Ramadhan nanti akan naik menjadi Rp 20 ribu. "Ada juga yang harganya tidak naik kok, misialnya bunga batangan,’’ ujar ibu empat anak ini.

Seorang peziarah, Asti (49) berpendapat kenaikan harga bunga jelang Ramadhan tidak wajar. "Tidak ada hubungannya, kecuali kalau Lebaran kan mereka mencari keuntungan," kata Asti yang berziarah ke makam mertuanya tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement