REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu, tanpa disadari memberi dampak bagi Dinas Kebersihan Kota Bekasi. Sebab, anggaran Rp 1 miliar dirasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional Dinas Kebersihan.
"Pascanaiknya harga BBM, dirasa perlu adanya penyesuaian anggaran. Hal ini akan berdampak pada truk sampah yang dikhawatirkan tidak bisa beroperasi," ujar Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Junaedi, kepada Republika, Rabu (3/7).
Dia menambahkan, armada pengangkut sampah meliputi truk pengangkut dan alat berat selama ini menggunakan BBM jenis solar bersubsidi.
"Pemerintah sebelumnya mengaloksikan anggaran Rp 1 miliar untuk bahan bakar solar dan perawatan armada sampah selama 2013. Namun, anggaran tersebut ketika tarif BBM yang berlaku pada saat itu masih Rp 4.500 per liter," katanya menjelaskan.
Junaedi menambahkan, anggaran pengadaan solar tersebut akan diupayakan melalui alokasi Anggaran Belanja Tambahan (ABT) pada akhir tahun.
Junaedi menambahkan, penambahan alokasi dana ini bertujuan agar seluruh armada tersebut dipastikan tetap beroperasi guna menjaga stabilitas pengangkutan sampah dari 12 kecamatan setempat. "Jika, sampai sebagian tidak bisa jalan, akibatnya bisa fatal," katanya menegaskan.