Rabu 03 Jul 2013 05:58 WIB

LGBT Bukanlah Hak di Dalam Hidup

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Citra Listya Rini
Gay (ilustrasi)
Foto: IFELICIOUS.COM
Gay (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Muslimah Persis/Persistri Pusat, Titin Suprihatin mengatakan haruslah berhati-hati dalam menyikapi kaum lesbian, gay, dan transgender (LGBT). 

"Harus tahu yang mana hak, mana yang bukan," kata Titin di Jakarta, Selasa (2/7).

Menurutnya, tidak semua hal bisa dikatakan sebagai hak di dalam hidup ini. Manusia juga tidak bisa sepenuhnya memaksakan pemenuhan haknya hingga 100 persen.

Islam, ujar Titin, telah menngatur apa yang menjadi hak atau tidaknya seorang manusia. Dalam Islam, jelas ada pelarangan jika ingin menikah sesama jenis. 

Titin menegaskan manusia diciptakan hanya dua macam, yaitu laki-laki dan perempuan. "Jadi ini bukanlah hak," kata dia soal posisi LGBT.

Ia mengatakan tidak ada jenis seperti LGBT ketika manusia lahir ke dunia. Menyikapi adanya kaum LGBT di tengah-tengah masyarakat, Titin sangat prihatin. 

Titin menilai ketidaknormalan seperti kaum LGBT adalah sebuah penyakit, yang bisa disembuhkan. Kelainan tersebut menurutnya bisa dihilangkan karena awalnya juga merupakan pilihan yang terpengaruh oleh lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement