REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sejumlah warga Kota Gorontalo meminta pemerintah memperbarui kembali data penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Data yang digunakan saat ini dinilai tidak mengakomodir banyak warga kurang mampu yang ada.
"Saya tak punya harta apa-apa, karena pendapatan sehari-hari hanya habis untuk makan. Seharusnya saya masuk dalam daftar penerima bantuan itu," ujar Mikson Kelo, salah seorang warga Kelurahan Bulotadaa Barat, Kota Gorontalo, Selasa.
Mikson yang bekerja sebagai buruh bangunan mengatakan, dana BLSM sebesar tiga ratus ribu rupiah akan sangat membantunya menghidupi keempat anaknya.
Warga lainnya, Hadijah Rahman meminta dana BLSM tak dibagikan kepada warga yang lebih mampu.
"Saya tak terdata makanya tidak mendapatkan kartu Perlindungan Sosial. Padahal untuk makan sehari-hari saja saya kesulitan, apalagi untuk kebutuhan lain," ungkapnya.
Kepala Kantor Pos Indonesia Gorontalo Karim Maku menjelaskan masalah pendataan penerima BLSM bukan menjadi tanggung jawab pihaknya.
"Kami hanya bertugas menyalurkan dana ke seluruh kabupaten dan kota secara bertahap," katanya.
Jumlah keseluruhan warga penerima BLSM di Provinsi Gorontalo yakni sebanyak 89.918 orang. Sedangkan total dana BLSM tahap pertama yang disalurkan sebesar 26.975.400 miliar rupiah.