REPUBLIKA.CO.ID, BINTARO -- Omzet PT Pegadaian (Persero) cabang Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan, turun drastis menyusul menurunnya harga emas. Pada akhir Juni, pendapatan Pegadaian Rp 1,1 miliar, turun dari pendapatan pada Mei 2013 yang mencapai Rp 1,3 miliar.
Kepala Cabang PT Penggadaian Cabang Veteran, Usahuri menjelaskan, penyebab turunnya omzet tersebut adalah 90 persen dari transaksi pengadaian di cabang ini adalah logam mulia. "Akibat turunnya harga emas di pasaran, omzet perusahaan ini menurun drastis. Sebab nasabah kami lebih memilih menggadaikan aset lainnya," ujar Usahuri kepada ROL, Selasa (2/7).
Sejak empat bulan terakhir, harga emas terus melorot dari Rp 510 ribu per gram menjadi Rp 494 ribu per gram. Penurunan itu membuat nasabah di kantor pegadaian cemas. Mereka, kata Usahuri, memilih menggadaikan kendaraan bermotornya ataupun perangkat elektronik.
Tati (63 tahun), salah satu nasabah yang ditemui ROL di tempat itu mengaku memilih menggadaikan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BKPB), ketimbang emas yang dimilikinya. "Saya tahu harga emas semakin turun, makanya saya simpan dulu sampai harganya kembali stabil," kata Tati.
Naiknya harga BBM bersubsidi membuat Tati memilih tak menggadaikan emasnya. Ia mengimbau masyarakat menunggu harga emas stabil jika ingin menggadaikannya.
Usahuri juga membenarkan kenaikan BBM tidak membuat transaksi penggadaian emas meningkat. Apalagi ada Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang dibarengi turunnya harga emas.
"Jadi kenaikan harga BBM tidak mempengaruhi pengadaian emas di kantor cabang ini," kata Usahuri menjelaskan.