Selasa 02 Jul 2013 22:12 WIB

Ketua DPD Ceritakan Kisah Bom Nagasaki dan Hiroshima di Depan Guru

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru memiliki peran dan fungsi yang penting dalam membangun peradaban dan kemajuan sebuah bangsa. Hal ini bisa dibuktikan dari pengalaman sejarah Jepang saat dua kota besar mereka, Nagasaki dan Hiroshima, dijatuhi bom atom. "Kita semua mungkin pernah mendengar kisah ini," kata Ketua DPD Irman Gusman saat menyampaikan sambutan di Kongres XXI Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Senayan, Selasa (2/7).

Di hadapan sekitar lima ribu guru yang hadir, Irman menceritakan saat-saat kebangkitan Jepang pascaledakan bom atom di Horoshima dan Nagasaki. Menurutnya pertanyaan pertama yang dilontarkan pemimpin tertinggi Jepang, Kaisar Hirohito adalah berapa banyak guru yang masih hidup? "Bukan pertanyaan tentang berapa jumlah kerugian material yang dialami Jepang," ujar Irman.

Irman menyatakan pertanyaan itu menyadarkan tentang pentingnya pendidikan dalam membangun bangsa yang sedang terpuruk. Menurutnya ketika kekayaan bangsa sudah hacur lebur di tangan para guru letak masa depan bangsa berada. "Guru adalah pelita kegelapan yang menerangi jalan masa depan negeri," kata Irman.

Saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada tantangan memenangkan persaingan sumber daya manusia. Irman mengatakan persaingan hanya bisa dimenangkan oleh bangsa yang memiliki kepedulian terhadap nasib guru. Ilmu pengetahuan yang disampaikan guru akan menggantikan peran sumber daya alam sebagai penentu kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan di masa sebelumnya. "Pengetahuan menjadi variabel strategis persaingan ekonomi," katanya.

Irman mengapresiasi peran PGRI dalam memajukan pendidikan di Tanah Air. Menurutnya peran itu harus ditingkatkan dengan sikap-sikap kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan, kualitas guru, dan kesejahteraannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement