REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Untuk mencegah meluasnya abrasi di pesisir pantai Semarang, jajaran pemerintah kota (pemkot) Semarang bersama elemen masyarakat terus mendorong rehabilitasi lahan mangrove.
Langkah rehabilitasi lingkungan pantai ini sekaligus diarahkan untuk mengembalikan ekosistem pesisir dalam rangka mendorong peningkatan perekonomian masyarakat pesisir. Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, saat ini laju kerusakan ekosistem pantai, di pesisir kota Semarang cukup cepat. Ia mencontohkan di kawasan pantai Maron.
Saat ini areal pertambakan warga di kawasan pantai ini terus masuk ke daratan, hingga 100 meter. Karena, abrasi telah merusak kawasan pantai yang berada di ujung landasan pacu Bandara Internasional Ahmad Yani ini. Di wilayah pesisir pantai lainnya diSemarang pun terjadi kerusakan ekosistem pantai akibat penebangan liar mangrove.
Pihaknya mengimbau semua elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan abrasi, yaitu dengan menanami daerah pantai dengan bibit mangrove. “Pemkot Semarang juga terus mendorong upaya rehabilitasi lingkungan pantai,” ujar Hendrar Prihadi, di sela penanaman kembali tanaman mangrove di kawasan pantai Maron, Selasa (2/7).
Pada kesempatan ini Plt Wali Kota bersama muspida Kota Semarang, Komandan Lanumad Ahmad Yani serta unsur masyarakat menanam sedikitnya 59 ribu batang bibit mangrove. Penanaman ini untuk penanggulangan abrasi pohon mangrove juga mempunyai banyak manfaat, salah satunya sebagai tempat tinggal biota laut. Sebab sebagian besar hutan mangrove di pesisir ini mengalami kerusakan.