REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Menghadapai perubahan cuaca dan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Deddy Mizwar, meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat bersiaga. Menurut wagub, dalam kondisi ini risiko terjadinya berbagai bencana di wilayah Jabar akan meningkat.
"Bencana memang tidak bisa diprediksi. Sebentar lagi terjadi perubahan musim luar biasa, cuaca ekstrem, kadang panas sekali, kadang hujan. BPBD harus stand by setiap saat memonitor seluruh wilayah," ujar Deddy saat berkunjung ke kantor BPBD Jawa Barat, Senin petang (1/7).
Menurut Deddy, yang tak kalah penting, adalah pencegahan terhadap bencana yang mungkin bisa terjadi. Apalagi, Jawa Barat merupakan wilayah dengan risiko bencana cukup tinggi dibanding wilayah lain. Semua bencana, kata dia, bisa terjadi di Jabar, mulai dari gunung berapi, banjir, longsor, sampai angin puting beliung.
Berdasarkan hasil pantauannya, Deddy menilai, peralatan dan personel yang dimiliki BPBD dalam pencegahan dan penanggulangan bencana cukup memadai. Termasuk, anggaran untuk bencana yang disiapkan tahun ini mencapai Rp 100 miliar. "Dana ini ternyata belum banyak terpakai,'' katanya.
Namun, kata Deddy, BPBD harus tetap waspada. Jangan sampai, penanggulangan bencana terkendala biaya. Kalau peralatan, sebenarnya sudah cukup tinggal perawatannya saja. ''Personel pun memadai, apalagi mayoritas merupakan anak muda, saya surprise juga," katanya.