Senin 01 Jul 2013 21:52 WIB

Pasca-Kerusuhan Pilkades Tangerang, Kantor Desa Rusak Berat

Rep: Nurhamidah/ Red: Djibril Muhammad
Pilkades
Pilkades

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di TPS Lapangan Pondok Jaya, Kampung Benda Baru RT 03 RW 03 Desa Pondok Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang berujung rusuh.

Pemicu kerusuhan terjadi antara para pendukung kandidat kades saat penghitungan suara pada Ahad (30/6) kemarin hingga malam. Akibat kerusuhan tersebut kantor Desa Pondok Jaya mengalami rusak berat dan Kantor Kecamatan Sepatan mengalami kerusakan.

Hingga Senin (1/7) sejumlah aparat masih berjaga-jaga kawasan kantor Desa Pondok Jaya, Kecamatan Sepatan. Kondisi kantor rusak berat, sebagian genting depannya hancur yang puing-puingnya bertebaran kemana-mana.

Kondisi halaman kantor berantakkan terdapat berkas, bangku, dan meja memenuhi depan kantor. Pintu depan kantor pun jebol sehingga bagian dalam kantor terlihat ke jalan raya. Semua kaca pada jendela pecah dan puing-puingnya berada di tanah.

Sementara bagian dalam kantor kondisi lebih semrawut. Semua berkas dan data-data layaknya tumpukkan sampah. Terlihat puluhan kartu keluarga bertebaran menyatu dengan puing-puing kerusakan lainnya. Lemari, kursi, dan meja juga berantakkan tak tentu arah.

Kondisi lantai menjadi tidak terlihat akibat tertutup beberapa arsip dan kertas. Sejumlah warga masih berkerumun di depan halaman kantor desa untuk melihat. Adapula beberapa aparat kepolisian yang berjaga-jaga.

Sedangkan di kantor Kecamatan Sepatan hanya terdapat kerusakan kaca jendela saja yang terlihat pecah. Serta lantai kantor yang kotor terlihat banyak jejak kaki orang di berbagai sudut.

Di halaman depan kantor yang cukup luas terlihat setumpuk ratusan kertas suara sisa pembakaran. Ada beberapa kertas suara yang sudah menjadi abu, namun adapula yang masih terlihat sebagian tulisannya.

Sedangkan untuk kondisi wilayah sekitar terlihat beberapa warga masih berkumpul pada beberapa posko calon kades yang didukungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement