REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akhir Juni 2013 lalu mendongkrak laju inflasi Kota Yogyakarta pada Juni lalu mencapai 0,84 persen. Laju inflasi Kota Yogyakarta bulan Juni tersebut cukup tinggi setelah sebelumnya pada Februari lalu Yogya mengalami deflasi 0,30 persen dan Mei juga mengalami deflasi 0,29 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Wien Kurdiyatmono mengatakan, meski naik dari Mei lalu namun angka inflasi Yogya pada Juni masih dibawah inflasi nasional. "Inflasi Yogya bulan Juni di bawah angka nasional yang mencapai 1,03 persen," ujarnya saat paparan resmi statistik di kantor BPS DIY, Senin (1/7).
Menurutnya dari 66 kota di Indonesia yang dihitung angka inflasinya pada Juni ini, sebanyak 65 kota mengalami inflasi dan satu kota deflasi. Inflasi terbesar terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,96 persen dan terkecil di Kota Gorontalo sebesar 0,11 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Kota Ambon sebesar 0,15 persen.
Berdasarkan perhitungan BPS kata dia, kenaikan harga BBM memberikan andil terbesar pada laju inflasi Yogyakarta Juni lalu. Disusul kenaikan harga pada telur ayam ras, beras dan petai yang juga memberikan andil besar pada laju inflasi tersebut.
"Premium yang naik 12,63 persen memberikan andil 0,33 persen pada laju inflasi Juni kemarin," katanya. Sedangkan telur ayam ras dan beras yang naik masing-masing 7,30 dan 1,61 persen memberikan andil sebesar 0,06 persen pada laju inflasi tersebut.