REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- PT KAI Commuter Line Jabodetabek (PT KCJ) resmi memberlakukan sistem layanan tiket elektronik (e-ticketing) dan tarif progresif pada Senin (1/7) ini.
Penumpang kereta rel listrik (KRL) merasa gembira karena biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah. Dewi Agung, calon penumpang KRL di Stasiun Universitas Indonesia (UI) merasa terkejut dengan antrean panjang di depan stasiun.
Dewi belum mengetahui jika hari ini sistem e-ticketing dan tarif progresif resmi diterapkan. Meski harus mengantre panjang, dia mengaku senang. "Bagus kok malah ini. Ini kan permulaan ya, nanti juga lancar karena terbiasa kan nanti," kata Dewi.
Dharma Magita (40) mengungkapkan hal senada. Meski masih belum yakin sistem ini akan terus berjalan baik ke depannya. Dharma yang henda menuju Stasiun Sudirman mengatakan, tarif progresifnya bagus.
Hanya, dia tidak percaya dengan infrastrukturnya.Dia mencontohkan angkutan Transjakarta yang dulu juga sempat e-ticketing, namun sekarang tidak lagi. Menurutnya, perawatan dari pemerintah yang dia belum yakin sepenuhnya bisa ditanggulangi dengan baik.
Di Stasiun Depok Baru, Ratna Julianingsih (22) mengaku senang atas pemberlakuan tarif progresif. Namun dia mengeluhkan sistem antrean di loket yang tidak efektif dan mesin tiket elektronik (e-gate) yang belum berfungsi optimal.
"Ini antrenya sih panjang banget. Terus mesinnya juga suka macet. Bikin kita telat," kata Ratna yang baru turun di Stasiun Depok Baru dari Stasiun Bogor.