REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Polri menggelar upacara peringatan hari jadinya yang ke-67 Senin (1/7). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didapuk menjadi pemimpin upacara dalam kegiatan yang dihadiri oleh seluruh jajaran petinggi korps kepolisian itu.
Sebagai pemimpin negara yang memiliki otoritas langsung mengomandoi Polri, presiden berpesan agar kepolisian tahu betul apa yang akan mereka hadapi dalam waktu dekat. Presiden mewanti-wanti mengenai momen pesta demokrasi bangsa ini yang akan berlangsung tahun depan.
Pemilu 2014, dipandang presiden menjadi amat penting untuk dijaga dan diamankan oleh Polri. Mulai pengamanan prapemilu, saat pemilu sampai pascapemilu.
Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut presiden mengamanatkan satu hal yang paling utama bagi Polri dalam menghadapi Pemilu.
"Polri harus netral (tak mendukung calon manapun) dalam setiap rangkaiannya keamanan harus dapat dibangun mulai persiapan tahun ini," perintah presiden di tengah pidatonya dalam upacara di lapangan Mako Brimob Depok Kelapa Dua.
Presiden meminta Polri serius menggarap mega proyek pengamanan Pemilu lima tahunan tersebut. Dalam Pemilu yang akan memperebutkan kursi DPR, DPRD, DPD dan Capres-Cawapres ini presiden meminta Polri bersikap etis dan bertanggung jawab dalam menciptakan ketertiban.
"Dalam dinamikanya nanti, Polri harus dapat menjaga agar situasi kondusif masyarakat terjaga baik, dalam penindakannya jangan ada korban," ujar dia.