REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirut PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo mengatakan pelaksanaan tarif progresif yang berdasarkan jarak antarstasiun dari para pengguna KRL merupakan bentuk dari peningkatan pelayanan yang dilakukan perusahaan tersebut. "Penerapan E-Ticketing menyeluruh dan tarif progresif bersubsidi merupakan bentuk peningkatan pelayanan," kata Tri Handoyo di Jakarta, Senin (1/7).
Untuk itu, menurut Tri Handoyo, pihaknya mengutarakan harapannya agar seluruh pengguna jasa dapat turut serta mendukung dan menyukseskan program tersebut dengan mengikuti seluruh ketentuan dan tata tertib yang diterapkan pada perjalanan KRL. Kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan khususnya pengguna jasa KRL, ujar dia, agar program E-Ticketing dapat berjalan dengan lancar.
"Penerapan E-Ticketing sepenuhnya dilakukan untuk peningkatan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa KRL yang akan diikuti dengan pengembangan layanan lainnya baik dari sisi sarana dan prasarana," papar Tri.
Ia juga menyebutkan beragam wujud perbaikan akan terus dilakukan untuk pengembangan KRL Jabodetabek. Sebagaimana diketahui, penerapan E-Ticketing menyeluruh dengan dua jenis tiket perjalanan pada Senin (1/7) akan diikuti penerapan tarif progresif bersubsidi. "Dengan penerapan tarif progresif seluruh harga tiket untuk perjalanan KRL dipastikan jauh lebih murah," katanya.
Hal tersebut karena pengguna jasa KRL hanya perlu membayar Rp 2.000 untuk lima stasiun pertama dan Rp 500 untuk setiap tiga stasiun selanjutnya.