REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Provinsi Riau menyatakan sebanyak tiga wilayah kabupaten dan kota sejauh ini masih terselimuti kabut asap tipis.
"Seperti Kota Dumai, hasil pemantauan masih berkabut asap namun sudah jauh berkurang dibandingkan sebelumnya. Jarak pandang diperkirakan masih berkisar dibawah 500 meter khususnya pagi hari," kata Komandan Pos Komando Tanggap Darurat Brigjen Teguh Rahardjo kepada Antara di Pekanbaru, Ahad (30/6).
Teguh yang juga menjabat sebagai Komandan Resort Militer (Danrem) 031/Wirabima mengatakan, selain Dumai kabut asap cukup pekat juga masih membatasi jarak pandang di sebagian Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir. "Tapi kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya dimana jarak pandang sempat berkisar dibawah 300 meter," katanya.
Menurut indeks kuwalitas udara yang direkam apat Indeks Standar Polutan Udara (ISPU) milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI), cemaran udara di sejumlah wilayah kabupaten dan kota di Riau sudah mulai membaik. Semisal di Dumai yang sebelumnya sempai menjangkau 800 bahkan 900 polutan standar indeks (PSI) atau dikategorikan sangat berbahaya, sejak Sabtu (29/6) sudah kembali berada di kisaran angka 78 yang artinya sedang (tidak berbahaya).
Begitu juga dengan sebagian Kabupaten Bengkalis terutama Kota Duri yang terletak di Kecamatan Mandau dan Pinggir, menurut rekaman ISPU telah kembali pada titik sedang dengan 98,5 PSI, sebeliumnya sempat menjangkau angka 621 (sangat berbahaya). Untuk kuwalitas udara di sebagian Kabupaten Rokan Hilir, menurut data ISPU sudah mulai normal dan tidak lagi berada di posisi sangat berbahaya.
Sementara di sebagian Kabupaten Siak khususnya di sekitar Kecamatan Minas, ISPU mencatat tingkatan kuwalitas udara berada pada posisi sedang yakni 60,5 PSI. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, jarak pandang maksimal (visibility) pada siang hari di sejumlah wilayah itu bahkan telah menjangkau seribu meter yang artinya telah layak untuk aktivitas penerbangan.