Ahad 30 Jun 2013 00:08 WIB

Dunia Pariwisata Diyakini Terkena Imbas Kenaikan BBM

Pariwisata Bali (ilustrasi)
Foto: antara
Pariwisata Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Yanti Sukamdani di Jakarta, Sabtu, mengatakan kebijakan pemerintah dalam mengurangi subsidi BBM nampaknya akan berdampak pada pada dunia pariwisata.

Kenaikan BBM, menurut dia, akan berdampak pada kenaikan tarif kamar hotel, transportasi, energi, hingga bahan pokok. Sehingga diperkirakan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia terancam berkurang.

Belajar dari kenaikan harga BBM di masa lampau, ia mengatakan bukan travel dan maskapai penerbangan saja yang menaikkan harga, tetapi justru para suplier yang akan menaikkan harga karena biaya transportasi yang meningkat.

Pada kenaikan harga BBM sebelumnya, tarif kamar hotel naik antara 10 hingga 20 persen. Namun kali ini, ia mengatakan belum mau memberi kisaran kenaikannya karena hotel-hotel yang merupakan anggota PHRI masih duduk bersama untuk membahas kenaikan BBM tersebut.

Yanti mengatakan hotel biasanya menggunakan energi BBM sebanyak 70 persen untuk pengoperasian hotel mulai dari transportasi hingga listrik. Karena itu hotel akan menaikkan harga sewa kamar.

"Siapa yang mau berlibur kalau tarif hotel tinggi, tamunya jadi lari. Karena itu kita upayakan kenaikan tarif tidak terlalu tinggi" ujar dia.

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan kebijakan pemerintah mengurangi subsidi BBM memang akan membawa dampak terhadap industri pariwisata maupun ekonomi kreatif.

Namun, hal itu bersifat sesaat karena baik di industri pariwisata maupun ekonomi kreatif mempunyai solusi hingga dapat segera mengatasi dampak tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement