REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Lonjakan penumpang terjadi di Pelabuhan Merak, Sabtu (29/6). Bahkan kendaraan antre hingga sekitar 1,5 kilometer dari pintu pelabuhan.
"Lonjakan penumpang yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni itu terjadi sejak sore hingga malam hari," kata Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Mario Sardadi, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya mengatasi lonjakan penumpang pejalan kaki dan penumpang dalam kendaraan. Selain itu juga mengantisipasi antrean truk yang panjangnya hingga ke Jalan Cikuasa Atas.
Kepadatan penumpang tersebut akibat cuaca buruk yang melanda perairan Selat Sunda sehingga kapal sulit bersandar di dermaga Pelabuhan Merak. Selain itu, ramainya penumpang juga karena akhir pekan dan liburan sekolah, sehingga banyak warga dari berbagai daerah di Pulau Jawa ingin bersilaturahim dengan keluarganya maupun kunjungan wisata.
PT ASDP mengoperasikan sebanyak 25 kapal untuk mengatasi lonjakan penumpang tersebut. "Saat ini kapal berukuran kecil sulit untuk bersandar di dermaga, karena angin kencang disertai gelombang tinggi," katanya.
Menurut dia, diperkirakan jumlah penumpang yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera sekitar 6.500 orang, kendaraan roda dua 700 unit, roda empat 3.100 unit, bus 350 unit dan truk 2.517 unit. Selama ini, kata dia, kondisi angkutan truk masih antre dan belum bisa teratasi akibat cuaca buruk itu.
"Kami berharap dinihari nanti bisa teratasi lonjakan penumpang dan kendaraan," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah sopir truk mengaku mereka sejak sore hari belum bisa diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, karena cuaca buruk.
"Kami tidak bisa berbuat banyak apabila cuaca buruk melanda perairan Selat Sunda, karena penyeberangan tidak normal. Kami tetap bersabar sambil menunggu cuaca membaik," kata Danu, seorang sopir truk hendak menuju Bandarlampung.