Sabtu 29 Jun 2013 23:03 WIB

Penderita ISPA di Riau Meningkat

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Hazliansyah
Kabut asap di Riau
Foto: mongabay
Kabut asap di Riau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran lahan dan hutan di Riau mengakibatkan jumlah penderita infeksi saluran pernafasan di daerah itu meningkat 20-30 persen. Jumlah itu didapat dari masyarakat yang mendatangi instansi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, posyandu, puskemas juga klinik.

 

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama mengatakan, penyakit infeksi saluran pernafasan yang dialami masyarakat levelnya dari yang belum terlalu parah hingga berobat jalan. Penyakit saluran pernafasan yang diderita mulai dari pilek juga batuk hingga asma.

"Memang meningkat penderitanya, tapi masih dapat dihandle Dinas Kesehatan Provinsi Riau,'' kata Tjandra.

Meski demikian, Kementerian Kesehatan RI telah mengirimkan tim support untuk membantu Dinas Kesehatan Provinsi. Hal tersebut dilakukan dalam hal membantu survei kesehatan, memberikan penyuluhan, pembagian masker dan program lain hasil kolaborasi.

Tjandra mengatakan ada empat hal yang harus tetap dilakukan oleh masyarakat setempat untuk mencegah imbas buruk akibat asap. Hal tersebut yaitu melakukan perilaku sehat seperti makan, minum juga istirahat cukup. Selain itu, melakukan upaya menghindari kontak seminim mungkin dengan asap seperti mengurangi aktifitas di luar dan menutup akses masuknya asap ke dalam rumah.

Hal lainnya, tambah Tjahya, memberi kekuatan ekstra pada kelompok masyarakat rawan seperti orang tua dan orang dengan penyakit kronis. ''Selanjutnya, mengecek lingkungan karena asap dan debu bisa memberi dampak buruk pada air di lingkungan warga juga,'' kata dia.

Tjahya menyarankan masyarakat segera melapor ke instansi pelayanan kesehatan jika merasakan dampak buruk dari asap tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement