Sabtu 29 Jun 2013 10:49 WIB

Kendalikan Tikus, Stok Beras di Daerah Ini Meningkat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dewi Mardiani
Petani secara swadaya melakukan pembasmian hama tikus (ilustrasi).
Foto: m.today.co.id
Petani secara swadaya melakukan pembasmian hama tikus (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Surplus beras di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan 41,79 persen dibandingkan tahun lalu. Tercatat, pada 2012, surplus beras di Sleman mencapai 109.724 ton. Pada 2011, surplus beras mencapai 63.865 ton.

Angka tersebut membuat Sleman dapat mempertahankan predikat sebagai lumbung beras di DI Yogyakarta. Selain itu, terjadi peningkatan produktivitas padi dari 56,93 kwintal/ha menjadi 67,94 kwintal/ha. Peningkatan produktivitas tersebut meningkatkan produksi beras dari 232.713 ton menjadi 312.815 ton.

Peningkatan tersebut dinilai berhasil lantaran pengendalian hama tikus dilakukan pada lahan seluas 100 hektare. Ketua kelompok tani Ngudi Makmur di Bulaksawah, Dusun Jogorejo, Desa Sendangsari, Kecamatan Minggir, Sugiman mengatakan panen padi dapat dilakukan serempak dengan selisih waktu dua minggu setelah mendapat pendampingan. 

Pendampingan pengendalian hama tikus terpadu oleh BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Yogyakarta dilakukan lantaran Kecamatan Minggir sering terkena serangan hama tikus dan menyebabkan gagal panen. Serangan hama tikus itu dapat menyebabkan kerugian hingga 7.200 ha setiap tahunnya, sehingga kerugian produksi mencapai 1.000 ton. 

Sementara itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo, berharap agar pendampingan pemberantasan hama dapat dilakukan secara kontinyu. Sehingga kelompok petani di kecamatan Minggir dapat memanen padi dengan hasil yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement