Kamis 27 Jun 2013 22:44 WIB

Tarif Angkutan Umum Jarak Dekat Memberatkan Warga Bekasi

Rep: Irfan abdurrahmat/ Red: Djibril Muhammad
Sejumlah angkutan umum memasang pengumuman daftar tarif sementara pasca kenaikan harga BBM bersubsidi di Terminal Depok, Jawa Barat, Ahad (23/6).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Sejumlah angkutan umum memasang pengumuman daftar tarif sementara pasca kenaikan harga BBM bersubsidi di Terminal Depok, Jawa Barat, Ahad (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ditetapkannya tarif angkutan umum sementara di Kota Bekasi menuai pro dan kontra bagi warga Bekasi. Kenaikan tarif sebesar Rp 1.000 ini terasa memberatkan khususnya untuk jarak dekat.

Rini (45 tahun), ibu rumah tangga ini mengatakan kepada Republika, Kamis (27/6), tarif angkutan umum semenjak harga BBM naik sangat memberatkan. "Masa biasanya dari Stasiun Kranji menuju Stasiun Bekasi Rp 2.000 sekarang harus membayar Rp 3.000," keluhnya.

Dia menambahkan, selama tarifnya untuk jarak jauh masih bisa dianggap wajar. "Harusnya untuk jarak dekat jangan dinaikkan," ungkap ibu dua anak ini.

Sama halnya dengan Indri (23 tahun), mahasiswi Universitas Islam 45 (Unisma), mengeluhkan kenaikan tarif angkutan umum untuk jarak dekat di Kota Bekasi.

"Saya naik dari Terminal Bekasi menuju kampus sekarang jadi Rp 3.000, biasanya gak sampai segitu," ujarnya. Dia menambahkan, kenaikan tarif angkutan umum jarak dekat terasa memberatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement