REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para pengusaha angkutan umum yang tergabung dalam organisasi angkutan darat (Organda) Cirebon meminta kepada pemerintah agar memberikan subsidi khusus untuk mereka. Pasalnya, kenaikan harga BBM benar-benar membebani mereka.
"Naiknya harga BBM memberatkan pengusaha angkutan umum," ujar Sekretaris Organda Cirebon, Karsono, Kamis (27/6).
Karsono mengakui, saat ini sudah ada penyesuaian tarif antara 30 hingga 35 persen. Namun, menurut dia, hal itu tetap tidak bisa menutupi kebutuhan operasional sehari-hari, termasuk kebutuhan perawatan kendaraan seperti onderdil dan oli.
"Penyesuaian tarif idealnya sih 50 persen, tapi pasti jadi memberatkan masyarakat," tutur Karsono.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata Karsono, pemerintah harus memberikan subsidi bagi angkutan umum. Subsidi itu di antaranya berupa pembebasan biaya masuk kendaraan dan onderdil, biaya perizinan (izin trayek) serta retribusi.
Selain subsidi khusus, lanjut Karsono, para pengusaha angkutan umum juga mengharapkan ada kemudahan dalam mendapat kucuran modal dari perbankan. Pasalnya, selama ini para pengusaha angkutan umum mengalami kesulitan untuk mendapatkan fasilitas tersebut.