Kamis 27 Jun 2013 10:06 WIB

PKS Ikut Berebut Simpati Publik dari Pembagian BLSM

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Karta Raharja Ucu
Bendera PKS
Foto: Dok.Republika
Bendera PKS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PKS dinilai tidak hanya berperan mengawal pembagian BLSM, tapi turut berebut opini publik, jika mereka juga berjasa sehingga pemerintah mengucurkan program kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi itu.

Pendapat itu disampaikan Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby, Kamis, (27/6). Tapi, meski PKS turut berebut opini dan perhatian publik dalam pembagian BLSM, menurut Adjie,  pengaruhnya tidak signifikan. Berdasarkan survei LSI terhadap 1.200 responden beberapa waktu lalu, Partai Demokrat yang paling besar memperoleh sentimen positif dari publik melalui program BLSM.

Menurut hasil survei LSI, partai yang paling berjasa dalam pembagian BLSM adalah Partai Demokrat dengan suara 49,45 persen. Partai lain termasuk PKS, Golkar, PAN, PKB hanya 16,73 persen.

"Sentimen negatif terhadap Demokrat karena mendukung kenaikan harga BBM tidak bertahan lama. Kebijakan yang dinilai buruk tersebut telah ternetralisir dengan BLSM," terang Adjie.

Apalagi, kata Adjie,  BLSM  masih panjang periodenya. Pembagian BLSM dilakukan selama beberapa kali dalam selang tiap dua bulan ke depan. Ini sangat efektif mendongkrak suara Demokrat.

Juru Bicara PKS, Mardani Alisera mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi pembagian BLSM agar sesuai fungsinya yakni menjaga rakyat yang memang memerlukan. BLSM, katanya, harus sampai ke tangan rakyat.

Terkait adanya isu BLSM akan digunakan untuk mendongkrak suara Demokrat, Mardani bertutur, makanya dibutuhkan pengawasan dan pengawalan terhadap penyaluran BLSM agar hal semacam itu tidak terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement