Rabu 26 Jun 2013 23:32 WIB

Perilaku Penyimpangan Seksual di Kota Cirebon Meningkat

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Dewi Mardiani
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Perilaku seksual menyimpang di Kota Cirebon terus meningkat. Bahkan, pelakunya tak sedikit yang berasal dari kalangan anak muda.

 

‘’Usia termuda gay bahkan mencapai 13 tahun,’’ ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon, Sri Maryati Dahrin, Rabu (26/6).

 

Sri menyebutkan, fakta itu diketahuinya berdasarkan data yang ada di klinik Intan, salah satu klinik rujukan penderita infeksi menular seksual (IMS) dan HIV di Kota Cirebon. Data tersebut menyebutkan bahwa jumlah penderita IMS sejak 2006 hingga 2012 di klinik tersebut mencapai 2.464 kasus.

 

Adapun usia penderitanya berkisar antara 13 hingga 54 tahun. Namun, dari jumlah tersebut, sebanyak 70 persennya berusia muda, yakni antara 13 hingga 30 tahun. Sedangkan anak-anak muda yang berperilaku seks menyimpang (gay) jumlahnya sekitar 30 persen dari penderita IMS yang terdata di klinik Intan.

 

Sedangkan jumlah gay yang beraktivitas di Kota Cirebon, tambah Sri, jumlahnya sekitar 900 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 persen di antaranya merupakan gay-gay muda. Bahkan, ada seorang gay muda yang masih duduk di bangku SMP.

 

Sri menerangkan, banyak faktor yang menyebabkan anak-anak muda itu terjerumus dalam perilaku seks menyimpang. Di antaranya karena pergaulan, faktor lingkungan, faktor genetik, maupun pengalaman menjadi korban pelecehan seksual. ‘’Tapi penyebab terbesar saat ini adalah karena faktor pergaulan dan lingkungan,’’ tutur Sri.

 

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Sri mengusulkan agar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon mengalokasikan anggaran untuk pendidikan kesehatan reproduksi. Diharapkan, hal itu bisa memberikan pemahaman kepada anak-anak agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang menyimpang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement