REPUBLIKA.CO.ID,KEBON SIRIH -- Kenaikan tarif kendaraan tidak hanya berdampak pada pekerja dan mahasiswa saja tetapi juga anak sekolah. DPRD DKI Jakarta menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta memberikan subsidi ongkos transportasi kepada mereka.
Anggota Komisi B Taufik Azhar mengatakan subsidi untuk anak sekolah sangat penting karena sangat membantu mereka. Apalagi jika jarak rumah mereka dengan sekolah sangat jauh dan tidak memiliki kendaraan pribadi.
Saat ini penggunaan bus sekolah pun kurang efektif karena ketika di lapangan banyak bus sekolah yang penuh oleh anak sekolah. “Sosialisasi terhadap anak sekolah terkait rute-rutenya pun tidak jelas,”ujarnya di Kantor DPRD DKI Jakarta, Rabu (26/6).
Bus sekolah yang ada saat ini pun tidak sebanding dengan banyaknya anak sekolah. Masih ditemukan anak sekolah yang memilih kendaraan umum dibandingkan naik bus sekolah yang notabene gratis.
“Pemprov harus mengkaji ulang pengadaan bus sekolah apalagi untuk penambahan,”ujarnya. Taufik berpikir penambahan bus sekolah hanya membuang anggaran saja.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana pun sepakat untuk memberikan subsidi bagi anak sekolah dalam hal ongkos transportasi. Selama ini, dalam Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang diprogramkan hanya untuk keperluan sekolah saja seperti seragam dan buku.
“Tetapi di DKI Jakarta subsidi ongkos transportasi anak sekolah saat ini belum ada,” ujarnya. Namun dia tidak sepakat jika bus sekolah dihilangkan.
Seperti di kota-kota di negara lain, anak sekolah mendapatkan subsidi ongkos transportasi dan juga menyediakan bus sekolah. Keduanya dapat berjalan dengan seimbang dalam melayani masyarakat khususnya anak sekolah.