REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau organisasi kemasyarakatan (ormas) tidak melakukan sweeping dengan kekerasan ke tempat hiburan malam menjelang bulan suci Ramadhan.
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Enceng Sobirin Enceng Shobirin Nadj mengatakan sweeping itu bukan menjadi nahi-munkar, justru memperburuk citra agama. Menurut Enceng, apabila ormas ingin mengajak nahi-munkar, harus dengan cara-cara yang simpatik, sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Nahi munkar itu sangat dianjurkan, tapi harus benar menurut agama dan aturan negara," ujar Enceng, kemarin. Dia mengatakan, saat ini adalah waktu yang tidak tepat untuk memperburuk citra ormas, di tengah masih panasnya pengesahan RUU Ormas.
Apabila beberapa ormas tidak bertindak dengan cara simpatik dan tidak bisa menahan aksi kekerasan mereka ke tempat-tempat hiburan, terutama jelang Ramadhan, maka ini akan menjadi catatan buruk di masyarakat. Dampaknya, kata dia, akan tidak baik bagi ormas itu sendiri.
Karena itu, ia mengimbau kepada pemerintah daerah dan aparat untuk bisa menjaga suasana spiritual umat Islam jelang Ramadhan. "Pemerintah daerah dan aparat harus tegas dengan menutup tempat hiburan dan tempat-tempat yang dapat mengganggu ketenangan umat Islam menjalankan ibadah puasa," tegasnya. Apabila ini sudah dijalankan, Enceng yakin aksi ormas tidak akan terjadi.