Selasa 25 Jun 2013 21:45 WIB

BBM Naik, Harga Kebutuhan Masyarakat Melonjak

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Karta Raharja Ucu
Harga Telur Ayam
Foto: Antara
Harga Telur Ayam

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Harga kebutuhan sehari-hari masyarakat mengalami lonjakan cukup tinggi. Terutama, untuk kebutuhan bahan makanan seperti daging sapi, daging ayam, telur dan beberapa jenis bumbu-bumbuan seperti cabai, bawang merah dan bawang putih.

Beberapa pedagang menyebutkan, kenaikan berbagai bahan kebutuhan masyarakat lebih disebabkan kenaikan harga BBM dan musim. Seperti kenaikan harga cabai, bawang merah dan bawang putih, lebih disebabkan hujan yang saat ini masih terus turun. Namun untuk kenaikan harga daging sapi, ayam dan telur, lebih disebabkan naiknya ongkos distribusi akibat kenaikan harga BBM.

Dari pemantauan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Banyumas, harga cabai rawit melonjak dari Rp 30 ribu pada pekan lalu menjadi Rp 50 ribu. Sedangkan caai merah besar, naik dari Rp 17.000 per kg menjadi Rp 22 ribu per kg.

Untuk Bawang Merah naik dari Rp 27 ribu menjadi Rp 30 ribu per kg. Pun dengan bawang putih naik Rp 24 ribu per kg menjadi Rp 26 ribu per kg. "Harga bumbu-bumbuan memang sudah mengalami kenaikan sejak sepekan lalu. Menurut pemasoknya, kenaikan harga bumbu-bumbuan ini terjadi karena saat ini masih sering turun hujan di sentra penghasil cabai dan bawang, sehingga hasil panen tidak terlalu baik," kata Ny Sudarti (43), pedagang Pasar Wage, Purwokerto.

Sementara harga daging sapi, mengalami kenaikan dari Rp 85 ribu per kg menjadi Rp 92 ribu per kg. Sedangkan untuk daging ayam, mengalami lonjakan dari Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 33 ribu per kg.  Untuk telur ayam petelur yang semua dijual pedagang pasar dengan harga Rp 18 ribu per kg, naik menjadi Rp 20 ribu per kg.

Tursinah, seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Manis Purwokerto, menyebut, kenaikan harga daging sapi, ayam dan telur, terjadi sejak Senin (24/6). "Setelah BBM naik, harga daging sapi, ayam dan telur memang tidak langsung naik. Baru kemarin, harga ketiga kebutuhan itu naik," jelasnya.

Ia menyebutkan, kenaikan harga beberapa kebutuhan sehari-hari masyarakat ini, menyebabkan pedagag warung di rumah-rumah warga yang biasa kulakan di pasar, tidak berani membeli bahan kebutuhan dalam jumlah banyak. "Mereka masih menunggu harga stabil, karena khawatir harga tidak laku," katanya.

Tursinah memperkirakan, harga-harga kebutuhan masyarakat selama beberapa hari ke depan memang masih mungkin bergerak tidak menentu. Bukan hanya disebabkan kenaikan harga BBM, namun juga karena saat ini sudah memasuki bulan syaban, dimana banyak warga yang melakukan tradisi selamatan sadranan. "Kemungkinan baru pada awal bulan puasa nanti, harga mulai stabil lagi," ujarnya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement