Selasa 25 Jun 2013 21:18 WIB

BBM Naik Tinggi, Sembako Tak Terbeli

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas mengganti papan angka harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU
Foto: ANTARA FOTO
Petugas mengganti papan angka harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kenaikan harga BBM bersubsidi, membuat harga beberapa kebutuhan pokok melambung. Kondisi ini dikeluhkan masyarakat yang menilai hidup saat ini kian sulit.

Di pasar tradisional Gamping, Sleman, terpantau beberapa komoditas yang harganya ikut melonjak, seperti cabe rawit dan telur. Siti Mahmudah (41 tahun), pedagang sayur mayur, mengatakan, harga cabe rawit merah melonjak menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

"Sebelumnya harga masih Rp 26 ribu, naiknya habis BBM naik juga," katanya.

Sementara harga cabe rawit hijau naik Rp 10 ribu, menjadi Rp 30 ribu. Sebelumnya, harga cabe rawit hijau masih sekitar Rp 20 ribu.

Sedangkan, harga komoditas kentang juga ikut naik Rp 500, menjadi delapan ribu rupiah per kilogram. Untuk telur ayam negeri harganya mencapai Rp 20 ribu per kilogram dari Rp 17.500. "Beras juga naik Rp 500 menjadi Rp 7.500. Sebelumnya harganya Rp 7 ribu," katanya.

Ia mengeluhkan melonjak beberapa komoditas utama tersebut. "Setelah BBM naik, harganya ikut naik. Ini juga sebentar lagi mau puasa," keluhnya.

Warga Gamping lainnya, Kasan (70), mengatakan saat ini ia mendapatkan barang kebutuhan pokok lebih sedikit pascanaikknya harga BBM. "Pendapatannya belum nambah, uang belanja sudah harus nambah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement