Selasa 25 Jun 2013 20:44 WIB

Harga Makanan di Bali Mulai Naik

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Djibril Muhammad
Harga sembako melonjak.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga sembako melonjak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), mulai memicu kenaikan harga makanan. Sejumlah pemilik rumah makan di Denpasar, bahkan sudah mengubah daftar harga makanannya.

"Mau apa lagi, karena harga bahan baku sudah naik, kami terpaksa mengikuti menaikkan harga," kata Putu Baru, asal Alang Kajeng, Denpasar, Barat.

Kepada Republika, di Denpasar, Selasa (25/6), pemilik restoran 'Tenda Ku', itu mengatakan, kenaikan harga yang dilakukannya bakal naik lagi. Sebab, kata Baru, kalau harga dinaikkan sekaligus, konsumen akan terkejut.

"Sebenarnya kenaikan harga bahan baku, khususnya bumbu-bumbu sudah naik hampir dua kali lipat," tuturnya.

Sementara pedagang nasi goreng asal Bangkalan, Madura, Sadikin, mengaku sudah menaikkan harga jualnya sebelum terjadi kenaikan harga BBM. Sebelumnya dia menjual nasi goreng per porsi Rp 6 ribu, kini sudah Rp 7 ribu.

Tapi aku Sadikin yang berjualan nasi goreng di kawasan jalan Mahendradatta, Denpasar Barat, dia tidak akan menaikkan harga nasi gorengnya. Tapi untuk menyiasati kenaikan harga bahan baku akibat kenaikan BBM, dia akan mengurangi takaran porsinya. "Kalau menaikkan harga lagi, pembeli akan kabur," katanya,

Akibat kenaikan harga BBM, biaya pengiriman barang juga ikut naik. Menurut Maimunah, biasanya dia membayar hanya Rp 27 ribu untuk paket seberat 20 kilogram. Tapi sekarang sidah Rp 35 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement