REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senin (24/6) malam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan penyesalannya kepada pemerintah Malaysia dan Singapura terkait kabut asap dari Riau.
Anggota Dewan Daerah Walhi Riau, Indra Jaya, mengatakan pernyataan maaf SBY kepada kedua negara tetangga tersebut telah melukai hati masyarakat Riau.
Pasalnya, kata Indra, masyarakat Riau jelas-jelas merasakan langsung dampak dari bencana ini, namun presiden seolah-olah tidak menganggap keberadaan mereka. “Harusnya presiden meminta maaf kepada rakyat sendiri, terutama masyarakat Riau, sebelum meminta maaf kepada bangsa lain,” kecamnya, di Jakarta, Selasa (25/6).
Menurutnya, bencana kabut asap tersebut tidak bisa dilepaskan dari kegiatan investor-investor asing dari Singapura dan Malaysia di daerah itu.
Sebelumnya, pemerintah mengaku telah mengantongi nama-nama perusahaan yang terlibat dalam peristiwa kebakaran lahan di Riau. Sebanyak delapan dari 14 perusahaan yang teridentifikasi tersebut bakal diproses secara hukum.