Selasa 25 Jun 2013 13:00 WIB

Ramadhan Momen Tepat Terapkan Syariah

Hilal atau bulan muda (ilustrasi)
Foto: viajeislam.wordpress.com
Hilal atau bulan muda (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Niluh Ketut Nita Permatasari*

 

Tinggal menghitung minggu bahkan hari, seluruh umat muslim di dunia akan menyambut bulan yang penuh berkah dan mulia yaitu bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalah momen yang tepat  untuk meningkatkan ketakwaan dengan melaksanakan berbagai perintah Allah salah satunya adalah berpuasa.

Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)

Selain Perintah beribadah Puasa selama satu bulan penuh, Bulan Ramadhan memiliki banyak keistimewaan lainnya  seperti shalat tarawih, pahala yang berlipat, peristiwa kemenangan umat muslim di perang Badar Al-qubra, pembebasan kota mekah atas kebiasaan berhala atau peristiwa yang disebut Fathu mekkah, dan peristiwa penting lainnya ialah turunya Al-quran kepada Nabi Muhammad SAW di gua hira yang pertama kali atau biasa kita sebut Nuzulul Quran.

Nuzulul Quran adalah peristiwa luar biasa bagi umat muslim. Karena,  nuzulul quran adalah proses turunnya pedoman kehidupan bagi umat muslim. Selama kurang lebih 23 tahun Al-quran berangsur-angsur diturunkan kepada Rasulullah.

Maka dari itu selain berpuasa dan membaca Quran,  bulan Ramadhan seharusnya dijadikan moment yang tepat untuk mengaplikasikan semua perintah Allah yang tertuang di dalam Alquran dan As-sunnah.

Alquran merupakan petunjuk dalam kehidupan dan mengaplikasikannya merupakan kewajiban serta kebutuhan bagi setiap umat muslim yang bertakwa.

Menerapkan hukum-hukum Allah secara keseluruhan adalah konsekuensi keimanan. Bukan hanya puasa, atau ibadah ritual lainnya. Seluruh perintah Allah harus dilaksanakan sepenuhnya tanpa kecuali.

Sebagaimana yang telah Allah sampaikan dalam firmanNya: “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)

 

Oleh karena itu, sangat disayangkan jika keberkahan dan kemuliaan bulan ramadhan ini dilewatkan begitu saja. Namun sayangnya, kita tidak akan bisa mengaplikasikan seluruh perintah Allah saat ini , seperti contoh hukum Qisash ,hukum rajam bagi pezina, ihad membebasan ketertindasan kaum muslimin di berbagai negri, serta hukum-hukum lainnya yang erat hubungannya dengan kehidupan.

Umat muslim saat ini dipaksa untuk merelakan diri berkubang dalam kemaksiatan. Hal ini dikarenakan, sistem hidup kita tidak berlandaskan Isam.

Menyambut Ramadhan tahun ini marilah kita sebagai umat muslim bersatu untuk berusaha menjadikan bulan ramadhan sebagai waktu yang tepat untuk menerapkan syariah dan menegakan khilafah agar seluruh perintah Allah bisa kita laksanakan.

Wallahualam

*Penulis Mahasiswa Ilmu Keolahragaan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement