Selasa 25 Jun 2013 05:56 WIB
Kisah Fathanah (2)

Asmara Praktis Vita dan Om Panda

 Model Vitalia Shesya hadir memenuhi panggilan penyidik KPK, Jakarta, Jumat (17/5).   (Republika/Prayogi)
Model Vitalia Shesya hadir memenuhi panggilan penyidik KPK, Jakarta, Jumat (17/5). (Republika/Prayogi)

Oleh Bambang Noroyono

REPUBLIKA.CO.ID,''Vita, kamu boleh saja (menikah) dengan laki-laki lain. Tapi jangan batasi aku (AF) dengan anak-anakmu.'' 

Inilah rayuan maut Ahmad Fathanah yang membuat Vitalia Sesya bertekuk lutut. Hingga akhirnya terus dekat dan menerima sejumlah pemberian dari AF seperti mobil dan perhiasan. Tidak mudah mewawancarai Vitalia, beberapa kali janji selalu batal karena kesibukannya di dunia hiburan.

Hingga akhirnya di penghujung Mei, Vita mengiyakan permintaan wawancara ini. Wawancara dilakukan di satu kafe di Mall Bellagio Kuningan, di tengah dentuman musik techno. Vita datang bersama enam kerabatnya yang duduk di meja lain. Ia mengajak Republika 'mojok' di meja dekat disk jockey beroperasi.

Malam itu, penampilan  Vita tampak serasi dengan lurus hitam pekat rambutnya,  blazer corak hitam putih dan jeans warna gelap yang membalut kaki jenjangnya. Cahaya ruangan malam itu memang remang. Tapi merah pipinya masih terlihat ketika Republika menanyakan kabarnya dan kedua putrinya. Ya, Vita memang seorang ibu dari dua putri buah pernikahannya yang kandas di usia masih muda.

Si jelita 27 tahun ini mengakui, menjadi orang tua tunggal adalah bagian tersulit dalam hidup. Vita enggan menyebut nama dari kedua putrinya. Si sulung kata dia, sudah berusia enam tahun, dan sudah duduk di kursi sekolah dasar kelas satu. Sedangkan si bungsu berjarak satu tahun.

Lipstik merah terang disekujur bibirnya tersungging saat menceritakan tentang kelucuan anaknya. ''Wah Mas, mereka mulai tahu tentang pekerjaan saya. Mereka tahu kalau bundanya sekarang lagi main film (sinetron),'' ujar dia sambil tersenyum.

Senyum perempuan campuran Makassar - Betawi ini melebar ketika Republika menanyakan seputar Om Panda. Om Panda adalah panggilan ''sayang'' kedua putrinya kepada AF. Vita menceritakan kedekatan AF terhadap putri-putrinya. Tapi Vita tidak ingat dari mana asal muasal sapaan tersebut.

Nama Vita terpampang hampir di setiap pemberitaan tentang perkara suap impor daging sapi di Kementerian Peternakan dan Pertanian 2013 yang melibatkan AF. Vita juga di sebut-sebut menerima aliran dana pencucian uang dari aktivitas gelap seorang yang pernah dekat dengannya itu.

Sepanjang Mei, Vita dua kali mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberi keterangan. Perempuan ini mengaku hanya lulusan SMA. Vita juga mengembalikan duit yang dia terima dari hubungan ''asmara gelap'' dengan AF senilai Rp 250 juta. 

Sebagian duit tersebut sudah menjadi satu unit mobil Honda Jazz keluaran 2012. Sebuah arloji seharga Rp 70 juta pemberian AF, juga dia titipkan ke KPK untuk dijadikan barang bukti di persidangan. Vita mengaku lega menerangkan asal muasal pemberian tersebut. Vita tidak tahu menahu jika duit itu berasal dari perbuatan yang cacat hukum.

Pembicaraan bersama Vita berlangsung akrab. Vita tidak kaku, meski tetap memberi batasan tegas. Vita menolak setiap pembicaraan tentang situasi hukum yang bakal menimpa AF. Vita hanya mau menceritakan tentang hubungan dirinya bersama bekas orang terdekatnya itu.

Bak seorang mentor, tangannya ikut meliuk-liuk tegas di atas meja setiap menimpali pertanyaan. Kata dia, tidak ada yang istimewa dalam hubungannya bersama AF. Meskipun, dia mengakui hubungan itu berbalut keintiman dan dikemas dengan perasaan saling membutuhkan.

Vita dipaksa berjibaku dengan realisme sosial. Desakan dan gaya hidup seorang model di ibu kota, tentu membutuhkan pengeluaran yang tidak murah. Ditambah lagi adanya tanggung jawab memenuhi nafkah untuk kedua buah hatinya. AF menjawab semua kerumitan tersebut.

Mas Ahmad - begitu keseharian Vita memanggil AF -, kata dia, berhubungan dengannya hanya kurang dari dua bulan. Vita menceritakan perkenalan dengan AF terjadi di awal November 2012. AF dikenalnya dengan nama Ahmad Maulana. ''Seorang agensi model mengenalkannya ke saya,'' ujar dia. Tapi dia menolak untuk menjelaskan identitas orang tersebut

Bagi Vita, kehadiran AF dalam hidupnya bak pahlawan. AF menawarkan segala solusi hidup dengan kemewahan. Tapi Vita punya jawaban. Dirinya kerap menolak untuk dipinang siri. Penolakan itu membuat hubungan keduanya sempat merenggang. Namun bukan laki-laki jika tidak mancari jalan lain.

Menurut dia persoalan intim memang manusiawi. ''Bujukan buas'' AF selalu berawal dari aksi berbalas budi. Vita terikat dengan kebaikan materi dan penuh maksud dari seorang pengusaha gelap ini. ''Saya tidak ingin munafik. Tapi biar masyarakat yang menilai sendiri,'' ujar dia.

Vita menarik napas panjang saat Republika menanyakan sebab keengganannya menikah dengan AF. AF tidak lagi muda. Sedangkan Vita kian molek dan segar. Selain itu, Vita kadung menganggap AF seperti saudara. Lebih tepatnya lebih pantas sebagai paman.

Namun royalitas AF tidak terbendung. Menurut dia itu seperti manuver asmara seorang Bandot Tua. ''Saya menangkap itu. Itukan terbukti Mas, dari ajakan dia untuk menikahi saya,'' kata dia.

Pengakuan Vita nyaris tanpa ledakan perasaan. Lebih dari setengah jam bersamanya, Republika tidak menangkap momen dia menenggak minuman. Padahal segelas lemon tea dingin pesanananya, setiap saat siap membantu membasahi bibirnya yang mulai kering.

**

Bagi AF dua putri Vita adalah amunisi, agar dirinya tetap dapat melendot di tubuh semampainya. Vita terharu saat menceritakan rengekan AF untuk tetap bersama dengan ungkapan ingin selalu dekat pada dua anaknya.

 Vita menceritakan kejadian itu terjadi saat awal Desember 2012. Ungkapan itu menciptakan sentimentil baru bagi seorang single parent seperti Vita. Apalagi sambung dia, AF pernah mengatakan akan menafkahi Vita meskipun tanpa menikah, dan menafkahi buah hatinya sampai dewasa dan bersekolah. 

Ditambah lagi, dua putrinya, kadung manja dengan AF. ''Biasalah Mas. Mas Ahmad terkadang suka membelikan boneka, baju untuk anak-anakku. Semua lah,'' ujar dia.

Vita mengakui gagal membatasi diri dengan AF. Hal tersebut memaksa dirinya untuk mengalah dan memilih untuk tetap berkomunikasi. ''Vita ini rejeki untuk kamu yang diberikan Tuhan melalui saya. Ini rejeki anak-anak kamu yang saya titipkan lewat kamu,'' ujar dia menirukan AF ketika membicarakan soal kebutuhan keuangan.

***

Kegagalan meminang Vita, membuat AF mencoba membidik teman-teman satu profesinya. Diujung-ujung kedekatan itu, AF membawa misi baru, yakni meminta Vita mencarikan teman perempuan untuk AF.  ''Ayolah Vit, carikan teman-teman kamu untuk ku.''  

Tapi Vita menolak menawarkan bantuan. Vita bijak mengatakan, agar AF menghentikan aksi dan kebiasaannya bergelayutan di banyak perempuan. ''Sudahlah Mas (AF), Mas Ahmad sudah punya istri. Vita mengungkapkan, pascapenolakan menikah, AF lebih banyak menceritakan tentang kebutuhannya mencari pasangan hidup.

Vita tertawa lepas ketika Republika menanyakan kegiatan apa yang biasa dilakoni AF selama keduanya terlibat dalam asmara praktis. ''Kita sama-sama sudah dewasa Mas, mudah menebak arti hubungan ini kemana,'' ujar dia. 

Dua bulan masa ''bersama'' tidak membuat Vita mengenal dengan utuh seorang AF. Tidak satu pun latar belakang spesifik dari AF yang dia ketahui. Mas Ahmad, kata dia hanya seorang yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Rasa kesukuan tersebut, menurut Vita malah semakin mengikat dirinya kedalam belaian AF. 

''Mas Ahmad pernah bercanda, 'jangan-jangan saya (AF) kenal sama orang tua kamu (Vita)',''ujar dia menceritakan. Ayah Vita memang berasal dari Makassar. Bercandaan itu membawa Vita ke dalam reaksi yang defensif. Vita enggan membawa AF berkenalan dengan orang tuanya. 

Pasal lain, Vita menambahkan, AF bukanlah seorang spesial yang tidak harus kenal dengan kedua orang tuanya. ''Itu juga bukti lain loh Mas, bahwa saya tidak ingin serius dengan Mas Ahmad,'' ujar dia. Vita diam sesaat, seakan mengorek ingatannya tentang AF. 

Bagaimana interaksinya dengan lingkungan? Tanya Republika mencoba membantu ingatan. Kata dia, AF mudah akrab dengan siapa saja. Dari pelayan hotel, hingga penjaga toko perhiasan. Bahkan Vita mengatakan, pelayan hotel malah terlihat lebih akrab dan lebih kenal ketimbang dirinya.

''Banyak pelayan-pelayan hotel yang mengatakan, 'wah beruntung Mbak Vita, dia (AF) itu orang baik, tidak pelit, yang begitu-begitulah','' ujar dia. Dengan nada serius, Vita menyatakan AF memang punya daya kharismatik. ''Ya, itu Mas yang membuat saya simpatik.''

****

Menit terakhir bersama Vita, ia sempat  menjawab tentang pekerjaan seorang AF.  Profesi sesungguhnya dari seorang AF adalah salah satu sisi gelap yang tidak pernah tergeledah. Vita tidak sekalipun mengenal teman bisnis AF. ''Dia (AF) pernah bilang bekerja di partai. Tapi saya gak ngerti. Akhir-akhir akrab (Desember 2012), dia bilang aktif di PKS,'' ungkap dia. 

Namun, Vita melanjutkan, ''saya tidak mengerti apa itu PKS sebelum ada kasus seperti ini.'' Vita mengaku buta tentang politik. ''Mungkin ini terlihat bodoh ya Mas,'' ujar dia dengan rona serius.

Momen serius itu kembali cair saat dirinya menjelaskan kepolosan dalam politik. Kata dia, sebelum merebaknya percaloan impor daging, Vita mengatakan hanya mengenal beberapa partai. 

''Setahu saya ya Mas, selama ini partai politik itu ya seperti Golkar dan PDI. Ya sudah. Saya tidak pernah tahu ada partai PKS,'' ujar dia. 

sumber : Harian Republika, 25 Juni 2013

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement