Senin 24 Jun 2013 20:42 WIB

Tidak Semua Kasus Gizi Buruk Dialami Keluarga Miskin

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Gizi buruk (Ilustrasi).
Foto: IST
Gizi buruk (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG—Tidak semua kasus gizi buruk di Jawa Tengah ditemukan pada keluarga yang kurang mampu. Saat ini kasus gizi buruk juga ditemukan pada keluarga yang mampu secara ekonomi.

 

Hal ini banyak dipengaruhi oleh faktor perilaku orang tua. Umumnya kasus ini ditemukan akibat ketidaktahuan terhadap asupan gizi yang paling dibutuhkan dalam pertumbuhan anak.

 

“Kasus ini bukan karena tak ada yang dimakan, namun karena tak tahu asupan gizi yang dibutuhkan,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr Anung Sugihantono MKes, di Semarang, Senin (24/6).

 

Misalnya, jelas Anung, karena alasan praktis, sekarang tak sedikit orang tua yang memberikan makanan instan kepada anak. Padahal makanan yang instant ini kurang memenuhi unsur asupan yang dibutuhkan.

 

Alhasil pertumbuhan anak terganggu karena asupan gizi anak tidak tercukupi. “Karena makanan yang diberikan serba instan, sehingga tak banyak berpengaruh pada pertumbuhan,” lanjutnya.

 

Anung juga menyampaikan, sampai dengan akhir Maret 2013, jumlah balita penderita gizi buruk di Jawa Tengah mencapai 1.131 kasus dari total 2,8 juta anak balita yang ada.

 

Ia menuturkan sejumlah daerah di Jawa Tengah masih tercatat sebagai penyumbang terbanyak angka gizi buruk pada balita ini. Hanya saja ia dan tak memegang data detilnya.

 

Untuk menekan pertumbuhan angka gizi buruk ini telah dilakukan upaya, seperti pendekatan dan pemberdayaan posyandu serta deteksi dini puskesmas.

 

Tindakan lanjutan jika ditemukan kasus gizi buruk, masih jelas Anung, dilakukan penanganan medis dan pemberian asupan gizi, baik makro maupun mikro.

 

Dalam hal ini, asupan gizi makro berupa pemberian makanan sehat, susu dan lainnya. Sedangkan asupan zat gizi mikro seperti pemberian yodium serta zat yang dibutuhkan lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement