Senin 24 Jun 2013 16:18 WIB

Harga BBM Naik, Tarif Agen Travel Amburadul

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas mengganti papan angka harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU
Foto: ANTARA FOTO
Petugas mengganti papan angka harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kenaikan harga BBM bersubsidi tentu berpengaruh dengan usaha yang berkaitan dengan transportasi, salah satunya adalah agen travel. Sebab, biasanya agen travel sudah menentukan tarif sebelum ada kenaikan BBM dan sudah ada  'deal' harga dengan wisatawan terutama yang berasal dari luar negeri.

Kenaikan harga BBM bersubsidi, tentu membuat agen travel kacau dengan harga yang telah ditawarkan kepada wisatawan. "Yang kacau itu harga yang sudah ditawarkan kepada wisatawan dan sudah deal," kata Ketua Asosiasi Tour dan Travel Agent (ASITA) DIY, Edwin Ismedi Himna pada wartawan, Senin (24/6).

Apalagi memasuki musim libur kebanyakan agen travel sudah deal dengan para wisatawan yang akan ke Yogyakarta, sejak sebelum musim libur tiba dan jauh-jauh hari sebelum ada ketentuan kenaikan BBM.

Menurutnya, sampai Senin (24/6) agen travel belum menaikkan tarif. ASITA akan melakukan rapat pleno untuk membicarakan kenaikan tarif baru yang rencananya bakal dimulai Rabu (26/6) besok.

"Karena kedua belah pihak tidak mau rugi, kami sedang melakukan nego. Sekarang  beberapa dari travel agent mencoba mengambil solusi untuk membicarakan dengan PO pariwisata," ungkapnya.

Kalau PO BIMO sudah menyatakan selisih kenaikan tersebut akan ditanggung bersama antara agen travel dengan PO Bimo. Edwin mengatakan, kenaikan harga BBM yang krusial jelas masalah menjadi masalah dalam bisnis transportasi.

Dikatakan Edwin, bulan ini banyak tamu-tamu dari Eropa. Tentu saja dengan kenaikan harga BBM, biro perjalanan akan mengalami kenaikan dan biasanya semua pihak bisa memahami. Sehingga beban tidak semua ditanggung biro perjalanan. "Rekanan travel agent di transportasi biasanya bisa mencarikan solusinya," katanya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement