REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kenaikan harga bahan bakar minyak tak semestinya berimbas pada kesejahteraan anak. Menteri Peranan Wanita dan Perlindungan Anak, Linda Amelia Gumelar, menyatakan akan mengawal agar pemenuhan hak-hak anak tak terdampak kenaikan BBM.
"Untuk anak-anak dari keluarga yang kurang beruntung, nanti akan ada bantuan agar mereka jangan sampai putus sekolah, melalui Bantuan Siswa Miskin," katanya, usai membuka Forum Anak Nasional 2013 di Yogyakarta, Ahad (23/6). Bantuan ini, menurut dia akan mulai digulirkan tahun ini hingga tahun depan.
Melalui program ini, sebanyak 6 juta anak-anak dari keluarga miskin akan dipastikan kelangsungan pendidikannya. Program beasiswa bagi anak dari keluarga miskin, katanya, sebetulnya sudah berjalan selama beberapa tahun.
Tahun ini, dengan dana kompensasi kenaikan BBM, maka jumlah anak penerimanya akan diperluas. "Akan ada sekitar 16 juta anak yang dijangkau dengan program beasiswa ini, dan besaran nilai beasiswanya juga akan ditingkatkan, menjadi Rp 1,8 juta pertahun," katanya.
Dari sektor lain, juga terdapat program yang menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu. Misalnya saja, kata dia, Program Keluarga Harapan, yaitu bantuan bagi keluarga kurang mampu, yang salah satu syaratnya juga anak-anaknya harus bersekolah. "Seluruh program itu dipantai, sehingga dipastikan hak-hak anak terpenuhi," ujarnya.