Senin 24 Jun 2013 10:21 WIB

BBM Naik, Penerima BSM Ditambah Dua Kali Lipat

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Mansyur Faqih
Mendiknas Muhammad Nuh
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Mendiknas Muhammad Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jumlah pelajar penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang sebelumnya berjumlah 5,9 juta ditambah lebih dari dua kali lipat, yakni sebanyak 13,5 juta siswa. Peningkatan tersebut terjadi sebagai dampak kenaikan BBM. "Sebelumnya BSM hanya sebanyak 5,9 juta anak di seluruh Indonesia. Lalu setelah kenaikan BBM, penerima BSM naik menjadi 13,5 juta anak," ujar Mendikbud Muhammad Nuh, Senin (24/6).

Sekitar Rp 6 triliyun dialokasikan untuk bantuan pendidikan setelah pemerintah mengurangi subsidi BBM. Jumlah tersebut dimanfaatkan Kemendikbud untuk bantuan dana pendidikan bagi siswa tak mampu secara finansial. Bantuan tersebut akan diberikan pada pekan keempat Juli saat tahun ajaran baru dimulai. "Minggu keempat hingga minggu kedua sudah cair, karena tanggal 15 Juli sudah mulai ajaran baru," kata Nuh.

Tak hanya jumlah penerima yang meningkat, besar uang yang diterima pun mendapat tambahan. Untuk tingkat SD, jumlah bantuan yang diterima naik dari Rp 350 ribu per bulan menjadi Rp 450 ribu per bulan. Tingkat SMP juga bertambah dari Rp 500 ribu per bulan menjadi Rp 700 ribu per bulan. Sedangkan SMA Rp 1 juta pet bulan. Angka tersebut belum termasuk tambahan biaya operasional sebesar Rp 200 ribu. Bantuan tersebut akan diberikan selama lima bulan.

Nuh mengatakan, BSM sangat diperlukan siswa yang tak mampu secara finansial. Mereka yang mendapat hak tersebut yakni yang terdata dari keluarga miskin. Ia mengaku tengah mempersiapkan data tersebut. "Secara umum data sudah oke. Tapi kalau ada sedikit kesalahan, ya dimaklumi. Karena basis datanya tahun 2011. Ini masih kita bereskan. Karena kalau urusan data ini beres, semuanya beres," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement