Senin 24 Jun 2013 10:17 WIB

JK: Relawan Palang Merah Tak Kenal Batas Negara

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Mansyur Faqih
Jusuf Kalla
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) mengatakan relawan harus memiliki hubungan yang luas dan baik. Tak hanya secara nasional, namun juga internasional. Sebab, relawan tak mengenal batas negara. Modal utama anggota Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di seluruh dunia, kata mantan wapres Indonesia ini adalah relawan yang terlatih, siap siaga, dan siap berkorban untuk orang lain.

"Bencana tak pernah memberitahukan kapan dia akan datang dan tidak pernah menyebutkan di mana dia akan datang. Jadi, relawan harus siap di mana dan kapan saja. Tanpa membeda-bedakan daerah dan lokasi bencana," ujar JK di Malang, Senin (24/6).

Relawan PMI terbagi dua. Pertama, Palang Merah Remaja (PMR) di level SD dan SMP. Relawan kedua adalah Korps Sukarela (KSR), Tenaga Sukarela (TSR), dan Donor Darah Sukarela (DDS). Pembinaan dan pengembangan relawan PMI yang diperingati secara lima tahunan kembali digelar tahun ini di kawasan Bendungan Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Pada 2008, Temu Karya Nasional Relawan PMI berlangsung di Banten. Sekitar tiga ribu relawan PMI se-Indonesia dan 59 relawan asing dari 16 negara asing terlibat selama sepekan dari 24-30 Juni 2013. Di antara negara yang ikut serta adalah Singapura, Vietnam, Arab Saudi, Jepang, dan Italia.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifulloh Yusuf mengatakan pemilihan Bendungan Selorejo sebagai lokasi penyelenggaraan tahun ini mengingat perannya yang besar bagi urat nadi perekonomian Jawa Timur. Peran relawan PMI sebagai agen perubahan menempatkan mereka bukan hanya terkotak dalam hal bencana dan donor darah semata. Melainkan lebih luas dari itu.

"Bendungan Selorejo merupakan tampungan air baku untuk masyarakat sekitar, serta sebagai irigasi perairan di  Malang dan Jombang yang mengaliri 23 ribu hektare sawah," kata Syaifulloh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement