REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Indonesia tidak akan kekurangan pangan. Karena Indonesia masih memiliki 10 juta hektare lahan pekarangan rumah yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
Menteri Pertanian Suswono mengemukakan hal itu ketika melakukan temu wicara dengan para petani Medan, Deli Serdang, dan sekitarnya di lokasi Urban Farming, Kelurahan Gedung Johor, Medan, akhir pekan lalu.
“Jika 10 juta hektare ini ditanami dengan tanaman pangan, insya Allah kita tidak akan pernah kekurangan pangan,” tandas Suswono.
Melihat potensi lahan pekarangan yang demikian luas, sejak dua tahun lalu pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian, membuat program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Program ini memaksimalkan sekecil apa pun lahan pekarangan rumah untuk ditanami dengan tanaman pangan, seperti sayur-sayuran, buah, serta tanaman obat.
Program ini, lanjut Mentan, cukup berhasil dalam mendukung program ketahanan pangan. Dengan program ini, Indonesia sudah bisa lepas dari masalah kelaparan dan gizi buruk.
Menurut target MDGs yang ditetapkan FAO, Indonesia seharusnya baru tahun 2015 bisa lepas dari masalah kelaparan dan gizi buruk. Tetapi tahun 2012 oleh FAO Indonesia sudah dinyatakan berhasil mengatasi masalah kelaparan dan gizi buruk.
“Jadi lebih cepat tiga tahun,” imbuh Mentan Suswono.
Karena keberhasilan tersebut organisasi pangan dan pertanian di bawah PBB, FAO memberikan penghargaan kepada Indonesia. Penghargaan diterima oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa tanggal 17 Juni 2013 lalu di markas FAO di Roma, Italia.
5.000 Desa
Keberhasilan program KRPL ini membuat Kementan melakukan duplikasi program tersebut di 5.000 desa di Indonesia tahun ini. Setiap desa, sebut Mentan, akan mendapat bantuan sekitar Rp 40 juta untuk pembelian bibit, pupuk, dan peralatan yang dibutuhkan untuk menciptakan kawasan rumah pangan ini.
“Tahun ini kita akan menduplikasi program ini di 5.000 desa. Tahun-tahun berikutnya kita harapkan akan lebih banyak lagi desa melaksanakan program ini,” jelas Mentan.
Keberhasilan program KRPL ini juga menarik minat para delegasi APEC yang tengah melakukan pertemuan di Medan mulai 22 Juni-6 Juli 2013. Para delegasi dijadwalkan akan meninjau sejumlah desa di Medan yang telah sukses melaksanakan program KRPL ini.
Mentan usai membuka Third Senior Officials Meeting APEC mengunjungi lokasi yang akan didatangi para delegasi APEC tersebut. Bahkan di Ladang Bambu, Medan, Mentan sempat memanen sayuran hasil ladang KRPL yang dikelola para ibu warga Kelurahan Baru, Medan.