REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar mengunjungi korban gempa di sejumlah desa pascagempa bumi berkekuatan 5,4 skala Richter, Sabtu pukul 12.42 WITA, yang mengakibatkan 1.700 rumah rusak parah dan 24 korban luka-luka.
"Saya baru pulang dari menghadiri rapat evaluasi daerah otonom baru di luar daerah. Namun, karena mendapat laporan dari masyakat bahwa sejumlah desa cukup parah dilanda gempa, saya akan langsung meninjau lokasi malam ini juga," katanya ketika dihubungi melalui telepon seluler (ponsel), Sabtu malam.
Ia mengaku telah memerintahkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Lombok Utara menggelar rapat koordinasi untuk membahas berbagai upaya dalam penanganan korban gempa dan segera memberikan bantuan.
"Kalau memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat disalurkan malam ini juga, terutama bahan makanan, seperti beras, air mineral, dan mi instan. Saya menginginkan bantuan tersebut jangan ditunda sampai besok karena masyarakat sangat membutuhkan," katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara Iwan Maret Asmara mengatakan, berdasarkan data sementara, jumlah bangunan yang rusak mencapai 1.700 rumah yang tersebar di tiga kecamatan yang paling parah dilanda gempa, yakni Kecamatan Gangga, Tanjung, dan Kecamatan Pemenang.
"Gempa tersebut juga mengakibatkan 24 orang korban menderita luka-luka, termasuk tiga orang di antaranya cukup parah yang kini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung. Hingga kini, tidak ada laporan mengenai adanya korban meninggal dunia," katanya.
Ia mengatakan, selain ribuan rumah warga rusak parah, bencana alam itu juga mengakibatkan 27 tempat ibadah rusak berat, terdiri atas 15 masjid, 10 pura, dan dua wihara.