Sabtu 22 Jun 2013 21:03 WIB

Tak Terima BBM Naik, Mahasiswa Blokade Empat Ruas Jalan

Aparat kepolisian mengamankan demo BBM
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Aparat kepolisian mengamankan demo BBM

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Demonstrasi menolak penetapan harga bahan bakar minyak yang diumumkan pemerintah membuat empat ruas jalan di Makassar Sulawesi Selatan, di blokade mahasiswa hingga Sabtu malam.

Berdasarkan pantauan, jalan Andi Pangeran Pettarani, mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) memblokade dua lajur kiri dan kanan dengam memasang plan dan balok serta memberlakukan buka tutup. Sejumlah kendaraan terpaksa tertahan yang membuat arus kendaraan macet total.

Sementara si jalan Sultan Alauddin, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin juga diblokade dua lajur kiri dan kanan, dan sesekali menahan mobil truk untuk berorasi kemudian melepaskannya. Mahasiswa juga hanya memperbolehkan kendaraan Angkutan Umum (angkot) serta Becak Motor (bentor) untuk melintas.

"Aksi ini kami lakukan agar pemerintah mendengar penderitaan rakyat dan menganulir keputusannya menaikkan harga BBM, kami siap melakukan perlawanan bila itu diperlukan untuk kepentingan rakyat," kata Amru Saleh salah satu mahasiswa dalam orasinya.

Sebelumnya, sejumlah oknum diduga mahasiswa merusak sejumlah plan dan baliho di jalan, bahkan satu mobil dinas sempat menjadi amuk massa saat melintas di jalan Sultan Alauddin yang berdekatan dengan kampus UIN Alauddin.

Beberapa pengguna jalan yang di tanyai seputar penutupan jalan tersebut mengaku, aksi mahasiswa yang membokir jalan dengan alasan mereka kepentingan rakyat, sah-sah saja, namun beri ruang sedikit bagi pengguna jalan agar dapat melintas.

"Kami sangat setuju bahwa keputusan pemerintah itu salah dengan menaikkan BBM, tetapi disisi lain pemerintah juga punya alasan pembenaran agar APBN tidak bobol. Kalaupun memblokir jalan mestinya dibuka sedikit agar kami bisa lewat," ucap Anwar pegawai swasta ini.

Sebelumnya, di jalan Urip Sumoharjo juga diblokir mahasiwa 45 dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) selama beberapa jam. Mahaiswa pun memberlakukan buka tutup didua lajur tersebut. Namun hingga malamnya mahasiswa membuka dan membubarkan diri.

Jalan Perintis Kemerdekaan sebelumnya juga ditutup mahasiswa Universitas Hasanuddin selama beberapa jam. Sementara di depan kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus di jalan Perintis Kemerdekaan juga memblokir jalan dan saat ini berangsur-angsur normal.

Sempat terjadi ketengangan dengan aparat TNI yang saat itu melintas mengunakan kendaraan roda empat karena merasa dilempari mahasiswa, kemudian terjadi insiden namun dapat dikendalikan.

Hingga saat ini pukul 21.00 WITA, dua jalan protokol yakni Andi Pengeran Pettarani dan Sultan Alauddin masih diblokir mahasiswa.

Puluhan kendaraan tertahan dan kemacetan tidak dapat terhindarkan. Polisi enggan membubarkan massa karena dikhawatirkan akan terjadi bentrokan sama seperti demostrasi sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement