Sabtu 22 Jun 2013 17:46 WIB

Warga Gunakan Balsem untuk Bayar Sekolah dan Tagihan PDAM

Rep: Yulianingsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Mendikbud M. Nuh (kanan) berbincang dengan warga diela-sela peninjauan pemberian dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Besar, Kebonrojo, Surabaya, Jatim, Sabtu (22/6/2013)
Foto: ANTARA FOTO
Mendikbud M. Nuh (kanan) berbincang dengan warga diela-sela peninjauan pemberian dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Besar, Kebonrojo, Surabaya, Jatim, Sabtu (22/6/2013)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Yogyakarta rata-rata tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyak di antara penerima BLSM memanfaatkan dana yang diperoleh untuk membayar tagihan uang sekolah dan tagihan lainnya.

Kribiantoro (35) warga Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen, Kota Yogyakarta yang menerima dana BLSM  mengatakan, dana Rp 300 ribu yang baru diterimanya akan digunakan untuk membayar uang sekolah anak.

"Ya lumayan buat tambah bayar registrasi sekolah," ujarnya saat ditemui usai menerima dana BLSM di kantor pos besar Yogyakarta, Sabtu (22/6).

Lain halnya dengan Karmi (54), janda dua anak warga Pringgokusuman RT 21, RW 5 Kecamatan Gedongtengen, Yogyakarta ini mengaku akan menggunakan dana BLSM untuk membayar tagihan PDAM yang nunggak selama lim bulan.

"Ini tertolong banget mbak, untuk bayar tagihan PDAM. Belum diputus airnya tetapi saya bersyukur bisa membayar tagihan dengan uang ini," ujarnya berkaca-kaca sambil meMperlihatkan uang BLSM yang diterimanya.

Meskipun harga-harga naik, namun Karmi tidak peduli. "Nanti pelan-pelan ya masih bisa makan yang penting bisa bayar tagihan air," tambahnya.

Sementara itu, Painem (80) seorang janda warga Notoyudan RT 88 RW 24 Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen, Yogyakarta mengaku akan menggunakan dana BLSM untuk tambahan modal. Janda yang diantar anaknya mengambil dana BLSM di kantor pos besar Yogyakarta ini sehari-harinya berjualan nasi bungkus di Pasar Beringharjo Yogyakarta.

Menurutnya, harga kebutuhan pokok terus meningkat, sehingga hasil jualannya tidak bisa lagi untuk kulakan bahan baku nasi bungkusnya. Karenanya, dana BLSM tersebut akan digunakan untuk menambah modal usahanya. "Kulakan lagi mpun ndak bisa, harus nambah modal," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement