Sabtu 22 Jun 2013 15:48 WIB

Kenaikan Harga BBM Dicurigai untuk Bancakan Parpol

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas mengisi bahan bakar minyak sebuah sepeda motor di salah satu SPBU milik Pertamina di Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Petugas mengisi bahan bakar minyak sebuah sepeda motor di salah satu SPBU milik Pertamina di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi, Faisal Basri khawatir, pemerintah dan DPR memiliki agenda tersembunyi dalam mengotak-atik harga BBM agar mendapatkan banyak keuntungan.

“Bisnis minyak itu keuntungannya banyak, jangan-jangan untuk bancakan banyak partai, lumayan uangnya bisa untuk dana pemenangan pemilu,” katanya menanggapi kenaikan harga BBM bersubsidi.

Di kesempatan itu, Faisal mempertanyakan kebijakan pemerintah yang membeli minyak dari perusahaan milik Mohammad Reza, Petral Indonesia yang menjual minyak dengan harga mahal.

Faisal menyebut, dulu Dahlan Iskan pernah berjanji akan membubarkan Petral Indonesia, namun sekarang dia bungkam saat ditanya soal Petral.

Seharusnya, Faisal menyarankan, segera dibuat tim investigasi yang netral dan profesional untuk mengungkap kebobrokan dalam pengelolaan minyak.

“Jika calo minyak dibasmi, maka subsidi BBM bisa dikurangi tanpa membuat rakyat menderita. Namun, untuk melakukan ini diperlukan kesungguhan dari pemerintah untuk menghentikan ulah Petral sejak zaman Soeharto," kata Faisal mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement