REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, mengatakan harga BBM yang sudah naik menjadi Rp 6.500 per liter tidak akan turun hingga tahun 2014. “Saya sudah menanyakan, memang harga BBM tidak akan diturunkan lagi, ini memang opsi terkahir yang sangat pahit,” katanya di Jakarta, Sabtu, (22/6).
Kalau hanya Partai Demokrat yang mengusulkan kenaikan harga BBM, ujar Nurhayati, pasti tidak akan disetujui. Kenaikan harga BBM ini disetujui karena subsidi BBM memang memberatkan APBN.
“Saat ini Demokrat memang menelan pil pahit namun semoga pil pahit ini menjadi obat untuk APBN. Pemberian BLSM bukan hanya di Indonesia, Amerika dan Eropa juga memberikan social security atau jaminan sosial setiap bulan bagi warganya yang menganggur,” kata Nurhayati.
Saat ini, ujar Nurhayati, hal terpenting adalah menciptakan suasana yang kondusif, bukan memprovokasi masyarakat dengan menyebarkan berita-berita yang tidak benar.
Pemberian BLSM merupakan salah satu upaya pemerintah agar masyarakat tidak terlalu merasakan dampak kenaikan harga BBM. Selain itu, masyarakat juga masih membutuhkan bantuan dana untuk membeli kebutuhan hidup.
Nurhayati juga membantah jika pemberian BLSM merupakan cara untuk menaikkan elektabilitas Partai Demokrat. Sejak Pemerintah SBY berkuasa, sudah banyak bantuan yang diberikan kepada masyarakat seperti raskin, program keluarga harapan, dan bantuan bedah rumah. Faktanya elektabilitas Demokrat tetap turun.