REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah pusat baru saja mengumumkan harga baru BBM bersubsidi pada Jumat (21/6) malam. Untuk membahas kenaikan tarif angkutan umum akibat naiknya harga BBM tersebut, pemerintah DKI Jakarta akan melakukan pertemuan dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda).
"Nanti berbicara dengan Organda, Dewan Transportasi, Orang-orang lapangan, dan masyarakat pengguna," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota, Sabtu (22/6).
Menurut Jokowi, pemprov sebelumnya juga sudah melakukan pertemuan dengan Organda sebelum harga BBM dinyatakan naik. Dalam pertemuan tersebut, kata dia, Organda sudah memberikan angka mengenai kenaikan tarif angkutan umum, namun, Jokowi menolaknya.
"Saya nggak mau hanya diberi angka seperti itu. Hitungannya dari mana, detilnya seperti apa, rincinya seperti apa? Kita harus ngerti," tambahnya.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat, dia akan kembali melakukan pertemuan dengan organisasi yang menaungi seluruh perusahaan angkutan darat di Jakarta itu. Menurut Jokowi, dari pertemuan tersebut barulah keputusan akan kenaikan tarif angkutan umum akan ditetapkan.
"Jadi tinggal dipertemukan antara hitungan kita dengan hitungan Organda. Sehingga kita ketemu betul-betul sebuah angka yang tidak mmbebani masyarakat," tegasnya.