REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Gubernur Jawa Tengah terpilih, Ganjar Pranowo, mengatakan, bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebaiknya jangan dibagikan secara individu.
"Program BLSM sebagai kompensasi kenaikkan harga BBM yang dibagikan secara individu, kemungkinan besar tidak tepat sasaran," kata Ganjar Pranowo usai mengikuti tasyakuran kemenengan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko di Selo, Boyolali, Jumat (21/6).
Menurut Ganjar, jika BLSM sebesar Rp 150 ribu diberikan kepada individu, maka hanya akan digunakan untuk konsumtif dan habis dalam beberapa hari, jika semua harga harga barang kebutuhan pokok naik.
"Apalagi, BLSM akan dibagikan bulan Agustus mendatang, kemugkinan bisa dibelikan baju baru untuk Lebaran," katanya.
Menurut Ganjar, lebih baik pemerintah menjalankan program yang lebih baik, yakni dengan mengumpulkan anggaran tersebut kemudian diberikan kepada desa sebagai modal untuk pembangunan daerahnya.
"Programnya padat karya, yang kerja mendapat bayaran, dan rakyat diuntungkan perbaikan infrastruktur. Kita bukan menolak saja tetapi memberikan solusi agar pemerintah tidak keliru menurunkan program setelah BBM naik," katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu berpendapat, dengan penyaluran bantuan secara komunitas tersebut dapat dikelola secara bersama sama, sehingga tidak mungkin akan salah sasaran.