Jumat 21 Jun 2013 19:44 WIB

Antisipasi Kenaikan BBM, SPBU Mulai Minta Tambahan Stok

Rep: Alicia Saqina/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tanah Air semakin dekat. Masyarakat dan seluruh pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pun, turut berantisipasi jelang kenaikan yang akan diumumkan Jumat (21/6) malam, sebelum pukul 00.00 WIB nanti.

Upaya antisipasi yang dilakukan oleh SPBU pun beragam, seperti di Kota Depok, Jawa Barat.

Salah satu SPBU yang terletak di Jalan Margonda Raya, Depok sudah meminta tambahan stok BBM sebanyak 8.000 liter per harinya. ''Kemarin saja kami mengisi 32 kilo liter (kl) (32.000 l),'' kata Pengawas SPBU dengan nomor  34-16406, Al Silalahi kepada Republika, Jumat (21/6).

Al menjelaskan permintaan tambahan BBM 32 kl itu, kadang tak terpenuhi oleh depot pengisian yang berlokasi di Plumpang, Jakarta Utara. Ia mengatakan, bahkan depot pengisian yang biasanya beroperasi 24 jam, kini pukul 18.00 WIB sudah tutup.

Pengawas SPBU lain yang lokasinya dekat dengan perumahan Pesona Kahyangan ini, Robin Simanjuntak mengatakan, meski pengumuman kenaikan semakin dekat, namun tingkat pengisian masyarakat tergolong normal.

Belum terlihat, banyaknya antrean dan permintaan pengisian kendaraan yang lebih dari biasanya. ''Hingga saat ini belum, semua masih biasa saja,'' ujarnya.

Robin mengungkapkan, meski meminta penambahan kiriman stok BBM, namun antisipasi yang dilakukan SPBU yang dikelolanya biasa-biasa saja. Ia menjelaskan, pihaknya pun tak akan menutup-nutupi atau mengurangi tingkat pelayanan SPBU.

''Kalau habis ya kita akan bilang habis. Itu memang kenyataannya. Jadi masyarakat tidak berpikir negatif,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement