Jumat 21 Jun 2013 19:34 WIB

Sabtu, BLSM di Yogyakarta Mulai Dicairkan

Rep: Yulianingsih / Red: Djibril Muhammad
Program kompensasi kenaikan BBM berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT). (ilustrasi)
Foto: Antara
Program kompensasi kenaikan BBM berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bantuan Langsung Sementara (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di Yogyakarta mulai dicairkan, Sabtu (22/6).

Pencairan BLSM tahap pertama ini akan dilakukan di Kantor Pos Besar Yogyakarta. Pihak kantor pos sendiri telah menyiapkan enam loket untuk pencairan bantuan tunai tersebut.

Kepala Kantor Pos Besar Yogyakarta, Felix Firmanu mengatakan, tahap awal pencairan BLSM akan diberikan pada 1.091 pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) di Kecamatan Gedong Tengen  Kota Yogyakarta. "Tahap awal untuk warga kota terlebih dahulu," ujarnya, Jumat (21/6).

Jumlah penerima BLSM di DIY sendiri sebanyak 288.381 keluarga. Jumlah ini sama dengan penerima beras miskin (Raskin) 2013.

Sementara itu, Camat Gedong Tengen, Yogyakarta, Antariksa Agus Purnomo mengatakan, pihaknya belum tahu persis siapa saya warganya yang menerima BLSM.

"Kita sudah melakukan sosialisasi ke warga. Tetapi siapa saja yang menerima belum tahu. Jumlahnya sama dengan penerima raskin tetapi orangnya sama atau tidak belum tahu," ujarnya.

Sebanyak 1.091 warga pemilik KPS di kecamatannya tersebut terdiri atas 190 warga Kelurahan Sosromenduran dan 901 warga Kelurahan Pringgokusuman. Saat pencairan dana tersebut, warga yang memiliki KPS juga wajib membawa identitas resmi seperti KTP.

"Tidak boleh diwakilkan kecuali berhalang tetap misalnya sakit. Itupun harus ada surat keterangan dari kelurahan jika sakit," katanya menjelaskan.

Terpisah, Lurah Sosromenduran, Heri Eka Prasetyo mengatakan, sampai saat ini belum ada warganya yang komplain terkait rencana penyaluran BLSM ini. Justru ada beberapa warga yang meminta penjelasan terkait KPS yang sudah diterimanya.

"Sampai hari ini belum ada komplain termasuk pengaduan warga yang pindah atau meninggal," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement