Jumat 21 Jun 2013 18:39 WIB

Penderita Tuberkulosis di Sleman Meningkat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Tuberkulosis
Tuberkulosis

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penderita kasus Tuberkulosis di Kabupaten Sleman tercatat meningkat. Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Mafilindati Nuraini, mengatakan peningkatan tersebut terjadi lantaran penyakit TB mudah menular.

"Jumlah penduduk yang banyak di Indonesia dan kepadatan yang tinggi menyebabkan penderita TB meningkat," kata Linda, Jumat (21/6).

Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Sleman, pada 2008, kasus yang ditemukan sebanyak 351 kasus TB BTA positif dan pada 2009 tercatat sebanyak 360 kasus TB BTA positif.

Sementara itu, pada 2010 ditemukan 258 kasus TB BTA positif dan pada 2011 ditemukan 247 kasus. Pada 2012, penyakit tersebut tercatat sebanyak 363 TB BTA positif. "73 persennya adalah kelompok usia produktif 15-50 tahun," katanya menambahkan.

Untuk kasus TB resisten obat (TB MDR) tercatat sebanyak 10 kasus yang dicurigai dan enam diantaranya positif TB MDR. Dari data tersebut, diperkirakan angka tersebut akan terus meningkat lantaran adanya beban ganda, yaitu infeksi TB-HIV dan resistensi terhadap pengobatan tuberkulosis.

WHO memperkirakan setiap tahun di Indonesia terdapat kasus 583 ribu kasus baru TB. Sebanyak 262 ribu di antaranya merupakan BTA positif yang dapat menularkan kepada orang lain. Linda menambahkan untuk menanggulangi kasus Tuberkulosis, masyarakat harus mengenali penularan penyakit tersebut.

"Untuk menanggulangi TB kita harus paham dulu bagaimana penularannya karena ini penularannya langsung dari orang per orang, dari percikan-percikan ludah atau dahak. Ini yang susah untuk dilakukan proteksi kalau tidak ada pemahaman," katanya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement