REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga pengguna kendaraan bermotor banyak yang belum mengetahui rencana kenaikan BBM bersubsidi malam nanti. Bambang (40 tahun) mengaku belum tahu kabar kepastian kenaikan BBM subsidi.
Warga Pondok Kopi ini mengaku mengisi premium seperti hari-hari biasanya. "Belum tahu. Tapi inginnya tidak naik," ujarnya usai mengisi premium di SPBU Jalan Dewi Sartika Jakarta Timur, Jumat (21/6).
Hal senada diungkapkan seorang sopir taksi Jacky (35). Ia mengaku mengisi kendaraannya dengan kapasitas seperti biasa. Sebagai orang yang mengandalkan BBM dalam pekerjaanya, Jacky berharap ada kenaikan tarif taksi jika harga BBM naik. "Biar tidak berat, mas. Soalnya ngaruh ke setoran," ujarnya.
Petugas SPBU Dewi Sartika Burhanudin (28) mengatakan antrean kendaraan masih normal jelang kenaikan harga BBM. Ia mengaku SPBU tidak menerima pembelian menggunakan jerigen. "Tapi kalau isi penuh masih boleh," tuturnya.
Pantauan Republika, dua SPBU di sepanjang jalan Dewi Sartika dijaga oleh petugas kepolisian. Petugas dari Polsek Kramat Jati, Danang (33) mengatakan kondisi SPBU masih normal. Ia menjelaskan, belum ada intruksi khusus jelang kenaikan harga BBM. Polsek Kramat Jati, ujarnya, menyiagakan dua personel di tiap SPBU. "Kita jaga SPBU 24 jam," ungkapnya.
Antrian cukup panjang terjadi di SPBU 34 12503 Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun menurut petugas SPBU, Aji, antrian hingga 10 kendaraan roda dua masih normal. "Biasanya segini soalnya dari Pancoran tidak ada SPBU," ujarnya.
Salah seorang pengguna kendaraan roda dua, Diah (32) mengaku dampak kenaikan BBM sudah ia rasakan. Sebagai ibu rumah tangga, ia berharap harga BBM tidak naik karena akan berimbas pada harga kebutuhan sehari-hari. "Tapi kalau mau diumumkan bagaimana lagi," ucapnya.