Jumat 21 Jun 2013 16:26 WIB

Waspadai Jalan Ambles dan Rawan Longsor di Jalur Selatan

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Djibril Muhammad
Jalur selatan Jateng
Foto: Antara
Jalur selatan Jateng

REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Jakarta menuju Yogyakarta atau wilayah Jawa Tengah lainnya, salah satu jalur lintasan yang dikenal dengan jalur Lintas Selatan atau Jawa Barat menuju Jawa Tengah kemacetannya tidak terlalu parah.

Pemantauan Republika, jalur yang dari sisi jarak tempuh, memang lebih jauh ketimbang Jalur Utara ini hanya terdapat beberapa tempat bagi para penguna kendaraan harus berhati-hati, selain jalan tanjakan yang berliku-liku dengan banyaknya jalan berlubang, juga ada beberapa titik jalan ambles dan rawan longsor.

Kendaraan yang berjalan pelan yang tentu menimbulkan kemacetan terjadi di jalan tanjakan Nagrek dan Gentong. Masih banyak jalan yang berlubang, dan bergelombang, lalu pengendara kendaraan juga harus waspada disepanjang jalan Tasikmalaya yang masih banyak titik dengan kondisi jalan yang rusak, berlubang dan bergelombang, namun selepas itu, jalan Ciamis menuju Banjar relatif lancar karena kondisi jalan yang cukup mulus.

"Tidak ada kemacaten di Banjar. Ada sedikit titik kemacetan di simpang tiga Cisaga dan sedikit jalan rusak di Cihaur dan Jembatan Sireong. Kemacetan pada musim mudik terjadi di perbatasan menuju Majenang, Jawa Tengah," ujar Kasat Lantas Polres Bajar, AKP Adi Widodo, Kamis (20/6).

Adi mengimbau bagi penguna kendaraan untuk berhati-hati karena ada jalur rawan longsor yakni di batas jalan Panawangon, jalur dari Ciamis menuju Cirebon.

"Untuk antisipasi arus mudik 30 personel untuk mengatur lalu lintas," terang Adi yang menambahkan Satlantas Polres Banjar juga akan membuat delapan posko yang berada di titik-titik kemacetan dan rawan kecelakaan. 

Pengendara kendaraan harus ekstra hati-hati selepas Banjar-Wanareja menuju Majenang, selain jalan tanjakan berliku-liku juga diperparah dengan banyaknya ruas jalan yang rusak berat, berlubang, bergelombang, bahkan juga di beberapa titik terdapat jalan ambles dan rawan longor.

"Tidak musim mudik saja sering macet apalagi pada arus mudik, kemacetan panjang pasti akan terjadi hingga berjam-jam. Penyebabnya jalan tanjakan berliku dengan kondisi bergelombang dan berlubang, selain itu di beberapa tempat juga ada beberapa jalan yang ambles dan lonsor," jelas Prayitno, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Pemda Cilacap.

Prayitno mengungkapkan, jalan ambles yang cukup parah ada di Cikukun, Kabupaten Cilacap. Jalan tersebut sedang tahap diperbaiki, akibat kondisi tersebut, arus kendaraan yang melintas di ruas Cikukun dari Banjar menuju Majenang mengalami kemacetan yang cukup panjang, karena hanya satu jalur yang digunakan, dan pengendara harus bergantian melintas.

"Di ruas jalan itu ada dua titik ambles, salah satunya sudah diperbaiki dan yang lainnya masih dalam tahap perbaikan. Kondisi tanah di ruas Cikukun memang sangat labil, sehingga sering ambles kalau terjadi hujan lebat,'' ungkap Prayitno.

Selepas Majenang, sepanjang jalan menuju dari perbatasan Karangpucung, Cilacap-Lumbir, Rawalo, Patikraja hingga Purwokerto, pengendara masih harus hati-hati karena masih cukup banyak jalan yang bergelombang karena banyaknya tambalan aspal.

Memasuki kawasan, Banyumas, Gombong, Purworejo, Kebumen hingga Yogyakarta, jalan lumayan baik. Namun pengendara diharapkan harus selalu waspada di tempat-tempat rawan kecelakaan seperti, simpang tiga Dalangan, depan Kecamatan Temon, dan depan Kecamatan Sentolo.

Sepanjang jalur Banyumas ada tiga titik lokasi rawan kecelakaan lalu lintas yang harus diwaspadai, yaitu jalan menikung di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas. Karakteristik area ini adalah pinggir Sungai Serayu, penerangan kurang, jalan berliku dan licin, rawan banjir, serta tanah longsor.

Selain itu, ada tanjakan tertutup atau samar, tikungan tajam, lintasan kereta api, di ruas jalan Kedungpring, Kemranjen, Banyumas. Untuk pengendara yang akan melintasi jalur Purworejo, Kebumen, Yogyakarta kondisi jalan cukup baik.

Pengendara juga bisa memilih jalur alternatif yaitu, Temon-Toyan-Cangakan-Brosot-Bantul atau Temon-Toyan-Cangakan-Kenteng Nganggrung-Sentolo-Yogyakarta, bisa juga lewat Jangkaran-Glagah Brosot-Bantul, serta pilihan terakhir Ngeplang atau Sentolo-Kenteng-Godean-Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement