Sabtu 22 Jun 2013 03:08 WIB

Beginilah Teganya Pria pada Wanita

Ilustrasi KDRT
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi KDRT

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA---Lebih dari satu di antara tiga perempuan di seluruh dunia mengalami kekerasan rumahtangga dan mereka di Asia serta Timur Tengah adalah yang paling banyak terkena," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam penelitian disebut sistematis pertama di dunia mengenai data prevalensi kekerasan terhadap perempuan dan dampaknya pada kesehatan, badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu mengatakan 30 persen perempuan di seluruh dunia menghadapi kekerasan seperti itu dari pasangannya.

"Statistik itu bagi saya sangat mengejutkan" kata Flavia Bustero, kepala divisi Keluarga, Perempuan dan Anak pada WHO. "Juga mengejutkan bahwa fenomena ini terjadi di seluruh dunia," katanya kepada wartawan.

WHO menuding "tabu" mencegah korban maju guna mendapat bantuan kesehatan dan sistem keadilan, serta norma yang membuat baik pria maupun wanita memandang kekerasan seperti itu dapat diterima. Temuan tersebut diperhitungkan dari angka yang diperoleh dari 81 negara yang hanya berisi data, tanpa disertai petunjuk mengenai orang-orangnya.

Skala kekerasan tertinggi terjadi di Asia, dengan data yang dikumpulkan dari Bangladesh, Timor Timur, India, Myanmar, Sri Lanka dan Thailand, yaitu mencapai 37,7 persen. Urutan berikutnya adalah Timur Tengah dengan angka rata-rata 37 persen, diikuti negara-negara sub-sahara Afrika dengan angka 36,6 persen.

Secara rata-rata 23,2 persen perempuan mendapat pengaruh kekerasan rumah tangga di kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi termasuk di Amerika Utara, Uni Eropa, Korea Selatan, Jepang, Australia dan Selandia Baru.

"Data ini benar-benar menunjukkan korban yang besar dalam kesehatan wanita," kata Claudia Garcia-Moren, ahli WHO untuk masalah gender, hak reproduksi, kesehatan seksual dan remaja.

Menggarisbawahi dampak dari kekerasan seperti itu, WHO mengatakan secara global 38 persen perempuan korban pembunuhan pelakunya adalah pasangan mereka. Dikatakan, kekerasan juga meninggalkan bekas yang tetap serta cedera tulang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement